TRIBUNNEWS.COM - Perhelatan menuju Pemilihan Gubernur DKI Jakarta putaran 2 yang akan dilangsungkan pada 20 September 2012 tinggal menunggu hari. Beberapa lembaga survey menyebut perolehan suara kedua pasangan calon gubernur dan wakil sama ketat hingga sulit diramalkan siapa yang akan menang.
Namun, tak banyak yang kritis melihat pernyataan pribadi Jokowi pada acara Debat Calon Gubernur, hari Minggu malam yang disiarkan langsung stasiun Metro TV (16/9/2012). Apa pernyataannya itu? Jokowi menyatakan bahwa kepentingannya maju dalam Pilgub DKI Jakarta 2012 adalah demi peningkatan karir politik semata. Hal ini diperkuat oleh pemberitaan dibeberapa media online yang membenarkan pernyataan calon Gubernur yang masih menjabat sebagai Walikota tersebut.
Sungguh tak disangka, seorang yang didukung dengan perolehan suara terbanyak (sekitar 43 persen) pada putaran pertama ini memberikan jawaban yang mengejutkan. Sungguh mengejutkan, karena pencalonan dirinya sebagai Gubernur DKI Jakarta tak lebih hanya mengejar karier politik semata, naik dari posisinya sebagai walikota menjadi gubernur. Jokowi seharusnya sadar bahwa dukungan dan harapan masyarakat Jakarta terhadap perubahan dan penyelesaian masalah-masalah perkotaan terhadap dirinya sangat besar.
Tetapi jawaban dan argumentasi bahwa motivasi dia menjadi Gubernur Jakarta sebagai Political Climbing (panjatan karier politik) yang menunjukkan jawaban yang bersifat personal interest (kepentingan pribadi). Sungguh disayangkan dan diluar nalar warga Jakarta yang pada putaran pertama begitu antusias memberikan dukungan. Namun hanya dengan kalimat pendek yang keluar dari mulut Jokowi, warga Jakarta yang sadar politik pasti akan terhenyak mendengarnya.
Ini tentu berbahaya bagi kita semua. Mengingat kepentingan publik dan dukungan terhadap perubahan-perubahan kondisi Jakarta kedepan hanya dijadikan komoditas politik sesaat untuk kepentingan/ambisi/agenda terselubung 1 orang dan kelompok tertentu yang ingin menguasai Jakarta, dan mencari keuntungan jangka pendek. Sesungguhnya tanpa ada kesungguhan dan keseriusan terhadap perbaikan kedepan, serta ketulusan untuk betul-betul menata Jakarta, maka Pilgub kali ini tidak akan menghasilkan sesuatu yang istimewa alias sama saja.
Para pemilih dan yang akan memilih Jokowi pada putaran 2 nanti harus berpikir ulang. Apakah betul Jokowi dapat memberikan yang terbaik untuk perbaikan di Jakarta, atau ini hanya janji, retorika dan eksploitasi politik belaka. Namun dibalik itu, ada kehendak lain yang jahat untuk merusak Jakarta. Dan faktanya adalah Jokowi secara terus terang menyatakan bahwa majunya dia sebagai Gubernur Jakarta demi karir politik. Sungguh naïf.
Jakarta, 17 September 2012
TTD
Arief Rachman
Direktur Eksekutif Institut Proklamasi
TRIBUNNERS POPULER
- Apa Salah Amerika?
- Wahai Calon Gubernur Jakarta, Beri Perhatian Anak Muda…
- Duh Suamiku Sayang, Kamu Tukang Selingkuh!
- PCINU Maroko: Jangan Mudah Terprovokasi Film Murahan
- Isteri Dubes RI di Maroko Raih Penghargaan Pejuang…
17 Sep, 2012
-
Source: http://id.berita.yahoo.com/jokowi-hanya-pentingkan-karier-politik-075528843.html
--
Manage subscription | Powered by rssforward.com
Anda sedang membaca artikel tentang
Jokowi Hanya Pentingkan Karier Politik
Dengan url
http://mobile-sulition.blogspot.com/2012/09/jokowi-hanya-pentingkan-karier-politik.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Jokowi Hanya Pentingkan Karier Politik
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Jokowi Hanya Pentingkan Karier Politik
sebagai sumbernya
0 komentar:
Post a Comment