INILAH.COM, Jakarta - Anggota Komisi IX DPR (membidangi tenaga kerja, transmigrasi dan kesehatan) Rieke Diyah Pitaloka menyesalkan penembakan terhadap lima TKI di Malaysia. Rieke mengkhawatirkan kejadian hilangnya organ tubuh pada TKI beberapa waktu lalu kembali terulang.
"Pemerintah harus segera berkomunikasi dengan pihak Malaysia. Jangan terulang seperti pada kasus dugaan pencurian organ tubuh TKI," tandas Rieke dalam keterangan persnya, di Jakarta, Kamis (13/9/2012).
Menurut dia, penembakan terhadap TKI ini seakan membuktikan bahwa nota kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) pengiriman TKI ke Malaysia tidak dihargai.
"Kejadian yang terulang membuktikan MoU terakhir antara RI-Malaysia yang mengakhiri moratorium TKI ke Malaysia tidak berdampak pada perlindungan TKI," kata dia.
Politikus PDI Perjuangan itu menegaskan, pihak KBRI jangan begitu saja mengeluarkan surat pernyataan kematian tanpa menelusuri penyebab sesungguhnya.
"Mendesak pemerintah agar mendesak Malaysia memberlakukan azas keadilan dalam hukum. Memberi sanksi kepada aparat Malaysia yang melakukan pelanggaran HAM," tegas Rieke.
Dia meminta agar jangan terulang seperti kasus penembakan TKI asal Sampang, Madura. Malaysia mengakui salah tembak namun pelaku tidak mendapat sanksi hukum.
"Mendesak pemerintah segera menyerahkan daftar inventarisasi masalah RUU perlindungan pekerja Indonesia di luar negeri, agar segera bisa dilakukan pembahasan dengan DPR, sehingga ada perbaikan dalam landasan hukum yang lebih menitikberatkan pada perlindungan dalam proses migrasi menyeluruh, dari perekrutan hingga TKI kembali ke keluarga dengan selamat," kata Rieke.
Polisi Malaysia kembali menembak mati lima WNI, Jumat (7/9/2012) sekitar pukul 02.00 dinihari waktu Malaysia. Kelima orang itu, empat di antaranya warga Batam, Kepulauan Riau, dan satu warga Madura, Jawa Timur. Mereka dituduh merampok di Ipoh, Pulau Pinang, Malaysia.
Kelima WNI itu adalah Jony alias M Sin (35), Osnan (37), Hamid, Diden, semuanya warga Bengkong Pertiwi, Batam, dan Mahno berasal dari Madura yang sudah lama menetap di Ipoh, Negara Bagian Perak. Saat ini jazad kelima korban di Rumah Sakit Raja Permaisuri Bainon Ipo, Perak, Pulau Pinang, Malaysia.
Informasi tewas TKI itu diketahui, Devi, istri korban Jony dan Fitra Susanti, istri Osnan dari Susan dan Devi, istri korban lainnya di Malaysia pada Sabtu (8/9/2012) siang. [yeh]
13 Sep, 2012
-
Source: http://id.berita.yahoo.com/malaysia-tembak-mati-lima-tki-mana-pemerintah-042500561.html
--
Manage subscription | Powered by rssforward.com
Anda sedang membaca artikel tentang
Malaysia Tembak Mati Lima TKI, Mana Pemerintah?
Dengan url
http://mobile-sulition.blogspot.com/2012/09/malaysia-tembak-mati-lima-tki-mana.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Malaysia Tembak Mati Lima TKI, Mana Pemerintah?
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Malaysia Tembak Mati Lima TKI, Mana Pemerintah?
sebagai sumbernya
0 komentar:
Post a Comment