Teroris Depok Mantan Polisi?

Written By Unknown on Thursday, September 13, 2012 | 2:27 PM

TEMPO.CO, Jakarta -Markas Bersa Kepolisian RI membantah salah satu tersangka teroris bom di Beji, Depok, Wahyu Ristanto alias Anwar adalah mantan polisi. "Kalau tidak percaya, silakan temui orang tuanya di Rumah Sakit Polri, Wahyu tidak pernah menjadi anggota polisi," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat, Brigadir Jenderal Boy Rafli saat ditemui di kantornya, Kamis, 13 September 2012.

Sebelumnya, identitas Anwar sebagai mantan anggota polisi diperoleh polisi dari kesaksian tersangka teroris yang menyerahkan diri ke Pos Polisi Jembatan Lima, Jakarta Barat, Muhammad Thorik. Setelah informasi itu ditelusuri, penyidik Kepolisian menyimpulkan Anwar bukan mantan polisi.

Nama Wahyu, menurut Boy, sudah pernah masuk dalam daftar orang yang diawasi. Ia membantah pengawasan tersebut ada kaitan dengan tindakan kriminal, tetapi lebih spesifik pada terorisme satu kelompok tertentu sebelumnya. "Beberapa waktu lalu nama ini sudah diawasi, terkait aksi-aksi beberapa pelaku sebelumnya, tapi belum bisa dijelaskan detil," kata dia.

Boy juga menyatakan, tim penyidik belum menemukan kaitan Wahyu dengan kelompok teroris muda di Solo. Meski bertempat tinggal dekat tersangka Bayu, kaitan Wahyu masih berupa perkiraan. "Hanya sama wilayah saja, pastinya belum," kata Boy.

Boy menyatakan, berdasarkan data milik polri yaitu kartu tanda penduduk dan Asam Deoksiribonukleat (DNA), Mr X yang menjadi korban ledakan bom rakitan di Beji adalah Wahyu alias Anwar. Kecocokan DNA diraih dari sample DNA orang tua Wahyu yang dijemput sejak tiga hari lalu sesuai alamat dalam KTP.

Dalam KTP tercatat, Wahyu adalah pemuda kelahiran Karanganyar tangal 30 Juni 1988 dan bertempat tinggal di Banaran RT 03 RW 06, Jatiyoso, Karanganyar, Jawa Tengah. Kecocokan hasil DNA dengan orang tuanya, Jatmiko dan Wariyem, didapat tim forensik Polri sejam setelah Wahyu meninggal di Rumah Sakit RS Sukamto, Kramat Jati, Jakarta Timur. "Dia meninggal pukul 15.35 WIB," kata Boy.

Wahyu meninggal karena mengalami masalah pada pernafasan dan ginjal. Boy memaparkan, tim dokter pernah mencuci darah Wahyu karena kerja ginjal tidak optimal.

Luka bakar Wahyu juga baru bisa ditangani pada bagian wajah yang sudah pulih 45 persen. Sedangkan luka bakar parah di bagian leher dan dada sulit diobati dan mempengaruhi sistem pernafasan. Kerusakan juga terjadi pada paru-paru Wahyu yang kemasukan banyak karbondioksida pada saat bom rakitan meledak."Tim Dokter sudah berusaha maksimal," kata Boy.

Wahyu adalah tersangka teroris yang diduga merakit bom di sebuah rumah kontrakan di Beji. Bom tersebut justru meledak pada saat persiapan, Sabtu, 8 September 2012 sekitar pukul 21.00 WIB.

Polisi membawa Wahyu yang sekarat ke RS Polri tanpa diketahui jelas identitasnya dan diberi nama Mr X. Tim forensik mengalami kesulitan mencari identitas Wahyu karena kondisi tubuh yang sulit dikenal dan sidik jari yang juga hancur. Selasa, 11 September 2012 tim dokter juga mengamputasi lengan Wahyu karena mulai membusuk.

Langkah terakhir pencarian identitas adalah pencocokan DNA dengan keluarga. Tim penyidik sendiri pernah memeriksa anak kandung Yusuf Rizaldi karena menduga Mr X adalah yusuf, akan tetapi hasilnya negatif.

FRANSISCO ROSARIANS

Berita Terkini

Pemohon Perlindungan ke LPSK Meningkat

Jenguk Hartati, Murdaya Poo Marah-marah

Artalyta Sudah Pulang ke Tanah Air

Kasus Tender AL-Quran, Politikus Golkar Diperiksa Lagi

13 Sep, 2012


-
Source: http://id.berita.yahoo.com/teroris-depok-mantan-polisi-070509655.html
--
Manage subscription | Powered by rssforward.com

Anda sedang membaca artikel tentang

Teroris Depok Mantan Polisi?

Dengan url

http://mobile-sulition.blogspot.com/2012/09/teroris-depok-mantan-polisi.html

Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya

Teroris Depok Mantan Polisi?

namun jangan lupa untuk meletakkan link

Teroris Depok Mantan Polisi?

sebagai sumbernya

0 komentar:

Post a Comment

techieblogger.com Techie Blogger Techie Blogger