Jalan Khusus Truk Terhambat Pembebasan Lahan

Written By Unknown on Friday, November 16, 2012 | 2:54 PM




Jalan Khusus Truk Terhambat Pembebasan Lahan





Penulis : Didik Purwanto | Jumat, 16 November 2012 | 14:31 WIB













KOMPAS/PRIYOMBODO


Truk pengangkut kontainer melintas di Simpang Jampea dengan latar belakang proyek jalan bebas hambatan Tanjung Priok Seksi NS (Yos Sudarso-Simpang Jampea), Tanjung Priok, Jakarta Utara, Kamis (8/11). Pemerintah terus membangun infrastruktur, termasuk infrastruktur jalan, untuk menarik minat investor guna mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia. Pertumbuhan pada triwulan III-2012 sebesar 6,17 persen, turun dibandingkan dengan pertumbuhan triwulan I dan II tahun 2012, yakni 6,3 persen dan 6,4 persen.





JAKARTA, KOMPAS.com - Rencana pembangunan jalan khusus truk dengan rute Bekasi-Tanjung Priok masih jalan di tempat. Hal ini disebabkan pembangunannya terhambat di pembebasan lahan.


Direktur Utama PT Jasa Marga Tbk (JSMR) Adityawarman menjelaskan proyek ini direncanakan akan terbentang sepanjang lebih dari 30 kilometer. "Namun saat ini sedang dilakukan studinya. Jalan itu masih terkendala soal tanahnya, pembebasan lahannya," kata Adityawarman di Jakarta, Jumat (16/11/2012).


Menurut Adityawarman, lahan sepanjang 30 km itu sebenarnya merupakan kelanjutan dari proyek pembangunan jalan tol Jakarta Outer Ring Road (JORR) 2 dengan rute Kunciran (Tangerang) - Bandara Soekarno Hatta - Serpong (Tangerang Selatan) yang sudah ada. Namun karena masih ada kendala pembebasan lahan, maka perseroan juga mencari beberapa lahan alternatif. Sayang, Adityawarman enggan menjelaskan lahan alternatif tersebut.


"Hal itu dilakukan agar kedua jalur bisa efektif," tambahnya.


Alasan pembebasan lahan yang susah itu disebabkan karena kawasan tersebut sudah padat penduduk. "Karena sudah padat perumahan, maka kita akan cari alternatif, lewat mana rutenya yang pas," tambahnya.


Meski perseroan sudah ditunjuk sebagai pelaksana proyek tersebut, Adityawarman masih belum jelas, apakah pembangunan jalur truk itu dibuat serupa jalan tol atau hanya jalan kawasan. Hingga saat ini, perseroan masih merampungkan studi kelayakannya ini. "Kalau jalan tol, maka dana yang disiapkan harus ada campur tangan pemerintah, khususnya dana untuk pembebasan lahan," jelasnya.


Namun kalau untuk jalan kawasan, maka perseroan akan menggandeng mitra untuk membangun proyek tersebut. Salah satu yang sudah ditunjuk pemerintah adalah PT Adhi Karya Tbk (ADHI). Pembangunan proyek ini juga akan disinergikan dengan pengembangan proyek di PT Pelabuhan Indonesia II (Pelindo) dan PT Kawasan Berikat Nusantara.


Sekadar catatan, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan dan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mengadakan pertemuan untuk kali pertama. Keduanya membahas proyek-proyek infrastruktur yang diamanahkan kepada BUMN Karya maupun lainnya.


Selama ini, truk yang menuju pelabuhan Tanjung Priok sering mengalami keterlambatan kedatangan lantaran jam berkendara bersamaan dengan kendaraan lain. Oleh sebab itu, kajian dimaksudkan untuk menentukan jalur-jalur khusus yang akan dilalui truk. Penyelesaian studi maupun kajian diperkirakan memakan waktu 3 bulan sampai 6 bulan.


Itu artinya, pengerjaan konstruksi dapat direalisasikan pada semester I-2013. Waktu penuntasan tahap konstruksi 1,5 tahun-2 tahun. Jadi diharapkan tahun 2015 sudah bisa beroperasi, karena itu sesuai target dari pemerintah. Dari sisi investasi, proyek pembangunan jalan khusus truk ini membutuhkan kucuran dana sebesar Rp 6 triliun.






Editor :


Erlangga Djumena















Anda sedang membaca artikel tentang

Jalan Khusus Truk Terhambat Pembebasan Lahan

Dengan url

http://mobile-sulition.blogspot.com/2012/11/jalan-khusus-truk-terhambat-pembebasan.html

Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya

Jalan Khusus Truk Terhambat Pembebasan Lahan

namun jangan lupa untuk meletakkan link

Jalan Khusus Truk Terhambat Pembebasan Lahan

sebagai sumbernya

0 komentar:

Post a Comment

techieblogger.com Techie Blogger Techie Blogger