JAKARTA, KOMPAS.com — Konsumsi BBM bersubsidi yang melebihi kuota dalam APBNP 2012 membuat anggaran subsidi energi pemerintah membengkak. Menjelang akhir tahun, realisasi belanja subsidi energi sudah mencapai 133,39 persen dari pagu anggarannya.
Wakil Menteri Keuangan Anny Ratnawati mengungkapkan, sampai 20 Desember 2012, realisasi anggaran subsidi energi mencapai Rp 270 triliun atau 133,39 persen dari pagu APBNP 2012 yang sebesar Rp 202,4 triliun.
"Realisasi belanja subsidi BBM mencapai Rp 186,7 triliun (135,9 persen dari pagu) dan subsidi listrik Rp 83,3 triliun (128,2 persen dari pagu)," jelasnya akhir pekan lalu.
Sementara itu, untuk subsidi nonenergi realisasinya mencapai Rp 38 triliun atau 89,1 persen dari pagu APBNP 2012 yang sebesar Rp 42,7 triliun. Pembengkakan belanja subsidi energi ini secara otomatis juga mendongkrak belanja subsidi secara keseluruhan.
Anny menuturkan, secara keseluruhan per 20 Desember 2012 realisasi belaja subsidi sudah menacapai Rp 308 triliun atau 125,7 persen dari pagu APBNP 2012 yang sebesar Rp 245,1 triliun.
Jika melihat realisasi belanja secara keseluruhan, per 20 Desember 2012 total realisasi belanja negara mencapai Rp 1.375,8 triliun atau 88,9 persen dari pagu APBNP 2012 yang sebesar Rp 1.548,4 triliun.
Anny mengatakan, realisasi belanja ini sedikit lebih tinggi ketimbang periode yang sama tahun 2011 lalu yang sebesar 86,9 persen. ( Herlina KD/Kontan)
Baca juga:
Konsumsi Premium di Jakarta Pasti Jebol
Bola Liar Subsidi BBM
Pengamat: Naikkan Harga Solar Bersubsidi
Ekonom Sarankan Harga BBM Naik Awal Tahun 2013
BBM Subsidi Akan Dibatasi Rp 100.000 Per Hari?
Ikuti artikel terkait di Topik SUBSIDI UNTUK ORANG KAYA?
Sumber :
Editor :
Erlangga Djumena
Anda sedang membaca artikel tentang
Subsidi BBM Bikin Jebol Kocek Pemerintah
Dengan url
http://mobile-sulition.blogspot.com/2012/12/subsidi-bbm-bikin-jebol-kocek-pemerintah.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Subsidi BBM Bikin Jebol Kocek Pemerintah
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Subsidi BBM Bikin Jebol Kocek Pemerintah
sebagai sumbernya
0 komentar:
Post a Comment