Indemo
Hariman: Jangan Alergi dengan Kata Revolusi
Penulis : Ariehta Eleison Sembiring | Selasa, 15 Januari 2013 | 14:08 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com- Ulang tahun ke-13 lembaga Indonesia Democracy Monitor (Indemo) diadakan di Taman Ismail Marzuki, Selasa (15/1/2013). Lembaga yang didirikan oleh aktivis Hariman Siregar ini mengambil tema Sesungguhnya Revolusi yang Kita Mau.
Acara dihadiri tokoh nasional seperti Akbar Tanjung, Try Sutrisno, dan Adnan Buyung Nasution. Hariman Siregar membuka acara dengan menyampaikan orasi politiknya.
Menurut Hariman, telah terjadi defisit demokrasi di Indonesia. Kemajuan angka-angka ekonomi malah tidak dirasakn manfaatnya oleh rakyat miskin. Hariman mengajukan revolusi sebagai jalan perubahan. Perubahan melalui prosedur sistem yang ada akan membawa perubahan semu.
"Rakyat jangan alergi dengan kata revolusi. Revolusi itu demi perubahan nyata nasib rakyat kecil," katanya.
Selain orasi Hariman, Emha Ainun Najib juga memberikan orasi budayanya tentang kondisi Indonesia. Ainun membawa enam jalan revolusi. Ainun sukses menyentil rezim kekuasaan dengan canda. "Bangsa Indonesia harus memilih, mau jadi garuda atau burung emprit," ujarnya.
Dalam acara ini juga diluncurkan buku Merajut Kembali Nusantara. Buku ini berisi kumpulan tulisan beberapa tokoh nasional seperti M. Dawam Rahardjo, Hariman Siregar, dan Hendri Saragih (Ketua Serikat Petani Indonesia).
Editor :
Marcus Suprihadi
Anda sedang membaca artikel tentang
Hariman: Jangan Alergi dengan Kata Revolusi
Dengan url
http://mobile-sulition.blogspot.com/2013/01/hariman-jangan-alergi-dengan-kata.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Hariman: Jangan Alergi dengan Kata Revolusi
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Hariman: Jangan Alergi dengan Kata Revolusi
sebagai sumbernya
0 komentar:
Post a Comment