Pengirim SMS mengingatkan Nassar untuk tidak menyadap nomor teleponnya.
Tangerang
- Hari ini tepat satu minggu anak tiri artis dan pedangdut Nassar KDI dan Muzdhalifah diculik dari sekolahnya di SDN 6 Kota Tanggerang. Hampir tiap malam digelar pengajian di kediaman Nassar untuk mendoakan agar Siti Nurdjanah atau akrab dipanggil Nana cepat kembali ke pelukan mereka. Namun hingga hari ini Nana belum juga kembali.Beberapa hari lalu Nassar dikirimi amplop berwarna cokelat berisi tulisan yang diduga Nana serta foto Nana yang tengah diplester mulutnya dan diikat tanggannya. Hari ini, Kamis (24/1) Nassar kembali mendapat ancaman dari sang penculik melalui SMS (Short Message Service) sebanyak dua kali. Hal itu diungkapkan seorang sumber yang enggan disebutkan namanya.
"Iya hari ini bapak dikirimi SMS ancaman sebanyak dua kali," ungkap sumber tersebut.
Dalam pesan singkatnya tersebut sang penculik Nana meminta Nassar dan Mudzhalifah segera menghubunginya.
"Salam Mualaikum. Tolong pesan sama artis BAPAK NASSAR dan NY.MUSDALIFA saya ingin negosiasi kalau ingin anaknya kembali. Hubungi saya segera kalau sore ini Bapak Nassar dan Ny musdalifa belum tlp sampai pukul 4 anaknya tidak akan kembali lagi," tulis SMS itu.
Dalam SMS itu sang penculik juga mengingatkan kepada Nassar untuk tidak menyadap teleponnya itu.
"Dan tolong jangan ada tlp di lacak, sadap dan direkam pihak kepolisian kalau ingin anaknya kmbali malam ini,085245834192, saya ingin bapak nassar dan ny musdalifa yg telepon. Salam Mualaikum," lanjut SMS tersebut.
Nassar pun berusaha menghubungi nomor yang diberikan melalui pesan singkat tersebut, namun ketika di hubungi nomor tersebut tidak dalam kondisi aktif.
Anda sedang membaca artikel tentang
Nassar Terima SMS Bernada Ancaman
Dengan url
http://mobile-sulition.blogspot.com/2013/01/nassar-terima-sms-bernada-ancaman.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Nassar Terima SMS Bernada Ancaman
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Nassar Terima SMS Bernada Ancaman
sebagai sumbernya
0 komentar:
Post a Comment