JAKARTA, KOMPAS.com - Mantan Ketua DPC Demokrat Cilacap Tri Dianto mengatakan, mantan Ketua Umum DPP Demokrat Anas Urbaningrum tak membawa persoalan hukum yang menjeratnya ke ranah politik. Ia menanggapi pernyataan Ketua Dewan Pembina sekaligus Ketua Majelis Tinggi Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono yang menilai bahwa permasalahan hukum Anas sudah masuk ke ranah politik. Menurut SBY, sudah terjadi campur aduk antara hukum dengan politik.
"Saya kira pernyataan itu berlebihan," kata Tri, saat dijumpai di depan kediaman Anas, Jalan Teluk Semangka, Duren Sawit, Jakarta Timur, Minggu (3/3/2013).
Tri, yang mengikuti langkah Anas mundur dari jabatannya di Demokrat, menyatakan, kunjungan dan pertemuan Anas dengan sejumlah pihak tak serta merta diartikan karena adanya kepentingan politik tertentu. Ia mengatakan, Anas juga tidak pernah menyuruh pengurus DPC dan DPD Demokrat untuk mengundurkan diri.
"Malah saya tidak boleh keluar sama Mas Anas. Jadi kalau ada informasi pengurus DPC dan DPD yang mengundurkan diri karena suruhan Mas Anas itu tidak benar," kata dia.
Pasca ditetapkan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sebagai tersangka kasus dugaan gratifikasi proyek Hambalang, Anas Urbaningrum mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Ketua Umum DPP Demokrat.
Sebelum bertolak ke Jerman, Minggu (3/3/2013) pagi, SBY yang selama ini belum berkomentar terkait penetapan Anas sebagai tersangka dan mundurnya ia dari Demokrat, meminta agar Anas fokus pada perkara hukum yang menjeratnya.
"Kalau urusan hukum, saya berharap Saudara Anas Urbaningrum fokus dan bersiap diri untuk menghadapi proses hukum yang dilakukan oleh KPK," kata SBY di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur.
SBY mengaku mengikuti dinamika politik pasca-penetapan tersangka Anas. Ia menilai, permasalahan hukum Anas sudah masuk ke ranah politik. Akhirnya, menurut SBY, sudah terjadi campur aduk antara hukum dengan politik. Ia mengatakan, dengan fokus kepada proses hukum, Anas dan tim pengacara bisa melakukan pembelaan. SBY mengaku senang jika Anas nantinya ternyata tidak terbukti terlibat dugaan korupsi proyek Hambalang.
"Karena sejumlah kasus yang melibatkan kader Partai Demokrat bagaimanapun membawa kerugian menurunkan citra dan nama baik Partai Demokrat. Tentu ada kepentingan Partai Demokrat, mudah-mudahan Pak Anas bebas dari dakwaan kemudian dinyatakan tidak bersalah, dan itu membawa kebaikan," kata SBY.
"Marilah kita serahkan tegaknya hukum dan keadilan yang akan ditegakkan oleh penegak hukum. Kita hormati proses itu. Segala sesuatunya tentu akan berjalan transparan. Kalau tidak logis rakyat juga akan tahu," ujar SBY.
Seperti diberitakan, Anas ditetapkan tersangka kasus dugaan gratifikasi proyek Hambalang pada Jumat (22/2/2013) lalu. Ia menyatakan mengundurkan diri sebagai Ketua Umum DPP Demokrat keesokan harinya. Selama ini, SBY belum berkomentar kepada publik. Ia hanya menyampaikan pandangannya kepada internal partai.
Sementara itu, melalui wawancara khusus dengan sejumlah media massa, Anas banyak menyampaikan pernyataan terkait internal Demokrat maupun kasusnya. Bahkan, Anas menyinggung pertemuan antara M Nazaruddin dengan politisi senior Demokrat Amir Syamsuddin yang membahas masalah Hambalang.
Berita terkait dapat diikuti dalam topik:
Skandal Proyek Hambalang
Krisis Demokrat
Apa Kabar Kasus Century?
Editor :
Inggried Dwi Wedhaswary
Anda sedang membaca artikel tentang
Kader Demokrat: Anas Tak Bawa Masalah Hukum ke Politik
Dengan url
http://mobile-sulition.blogspot.com/2013/03/kader-demokrat-anas-tak-bawa-masalah.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Kader Demokrat: Anas Tak Bawa Masalah Hukum ke Politik
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Kader Demokrat: Anas Tak Bawa Masalah Hukum ke Politik
sebagai sumbernya
0 komentar:
Post a Comment