JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Umum DPP Partai Kedaulatan Bangsa Indonesia Baru (PKBIB) Zannuba Ariffah Wahid atau akrab disapa Yenny Wahid menolak tawaran bergabung dengan Partai Demokrat. Pasca-Kongres Luar Biasa Demokrat, akhir Maret lalu, santer informasi yang menyatakan Yenny telah bergabung dengan partai pimpinan Susilo Bambang Yudhoyono itu. Bahkan, Yenny disebut sebagai salah satu kandidat Wakil Ketua Umum Demokrat.
Apa alasan Yenny menolak tawaran bergabung dengan partai pemenang Pemilu 2009 itu?
Yenny menjelaskan, awalnya Ketua Majelis Tinggi Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono meminta dirinya bergabung dan mengisi jabatan kepengurusan Demokrat. Namun, ibundanya, Sinta Nuriyah Wahid, memintanya terlebih dulu berkonsultasi dengan sembilan kiai Nahdlatul Ulama (NU).
Yenny mengaku menemui satu per satu kiai itu. Dia tak mau mengungkap siapa saja mereka. Yenny hanya menyebut mereka kini tinggal di daerah Madura, Banyuwangi, Jawa Tengah, Surabaya, Sidoarjo, Jawa Barat, dan daerah lain.
"Maka, prosesnya agak lama. Hasilnya, beliau-beliau minta agar kami berada di luar saja (pemerintahan), berjuang di luar. Jadi, keputusannya kami tetap berada di luar (Demokrat)," kata Yenny saat jumpa pers di Kantor PKBIB di Jakarta Selatan, Selasa (16/4/2013).
Yenny didampingi para pengurus PKBIB.
Yenny mengatakan, keputusannya itu sudah ia sampaikan langsung kepada SBY. Menurut dia, SBY bisa menerima sikapnya itu.
"Kami ucapkan terima kasih kepada Pak SBY dan pengurus Demokrat atas tawaran yang sangat baik dan sangat simpatik kepada kami," ucap putri Abdurrahman Wahid alias Gus Dur itu.
Editor :
Inggried Dwi Wedhaswary
Anda sedang membaca artikel tentang
Ini Alasan Yenny Wahid Tolak Bergabung dengan Demokrat
Dengan url
http://mobile-sulition.blogspot.com/2013/04/ini-alasan-yenny-wahid-tolak-bergabung.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Ini Alasan Yenny Wahid Tolak Bergabung dengan Demokrat
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Ini Alasan Yenny Wahid Tolak Bergabung dengan Demokrat
sebagai sumbernya
0 komentar:
Post a Comment