JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) yang juga politisi senior PDI Perjuangan Sidarto Danusubroto ikut berkomentar mengenai adanya kabar tentang dijualnya rumah yang disebut pernah menjadi hunian Presiden Soekarno semasa perang kemerdekaan. Menurutnya, pemerintah daerah setempat harus memberikan perhatian lebih agar rumah itu "diselamatkan" dan dijadikan situs bersejarah.
"Bagian dari situs sejarah, diharapkan Pemda memberikan perhatian karena tempat Bung Karno mengungsi beberapa hari saat terjadi agresi," kata Sidarto, di Kompleks Gedung Parlemen, Jakarta, Selasa (16/7/2013).
Ketua MPR dan mantan ajudan Bung Karno ini mengatakan, jika tak salah mengingat, menurutnya, Bung Karno pernah tinggal di rumah tersebut bersama istrinya Fatmawati serta kedua anaknya, Guntur dan Megawati Soekarnoputri. Rumah itu terletak di Jalan Patang Puluhan no 22, Yogyakarta.
"Semua yang ditinggalkan para pendiri bangsa harus dijadikan situs (sejarah). Saya kira memang (tinggal) di situ," ujarnya.
Sebelumnya diberitakan, sebuah rumah yang pernah menjadi tempat tinggal mantan Presiden Soekarno pada masa perjuangan melawan penjajah dikabarkan akan dijual seharga Rp 29.491.000.000. Informasi itu diperoleh dari laman toko online, tokobagus.com.
Rumah yang dulunya menjadi tempat tinggal Soekarno ini terakhir adalah milik mantan dosen Teknik Universitas Gadjah Mada, Prof Ir Purbodiningrat. Rumah itu memiliki luas tanah seluas 4213 meter persegi, sedangkan luas bangunannya 500 meter persegi.
Editor : Inggried Dwi Wedhaswary
Anda sedang membaca artikel tentang
\"Semua yang Ditinggalkan Pendiri Bangsa Harus Jadi Situs Sejarah\"
Dengan url
http://mobile-sulition.blogspot.com/2013/07/yang-ditinggalkan-pendiri-bangsa-harus.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
\"Semua yang Ditinggalkan Pendiri Bangsa Harus Jadi Situs Sejarah\"
namun jangan lupa untuk meletakkan link
\"Semua yang Ditinggalkan Pendiri Bangsa Harus Jadi Situs Sejarah\"
sebagai sumbernya
0 komentar:
Post a Comment