JAKARTA, KOMPAS.com - Untuk mengantisipasi lonjakan penumpang setelah diberlakukan tarif progresif ini, PT KAI Commuter Jabodetabek akan menambah rangkaian gerbong kereta api. Namun, penambahan tersebut masih menunggu kereta tiba dari Jepang.
"Penambahan rangkaian (kereta api) masih menunggu kabar dari Jepang karena saat ini belum ada rencana replacement kereta di Jepang," kata Direktur Utama PT KCJ, Tri Handoyo, di Jakarta, Selasa (20/8/2013).
Rangkaian kereta tersebut awalnya akan didatangkan pada Agustus ini. Namun, ditunda hingga September. Kereta yang akan didatangkan sebanyak 180 gerbong.
Tri menjelaskan penambahan kereta tersebut akan dilakukan secara bertahap. "Bulan September 40 kereta, Oktober 40 kereta, November 40 kereta, Desember 40 kereta, dan Januari 20 kereta," ujarnya.
Selain penambahan rangkaian kereta api, PT KCJ juga menambah 50 gate dan loket di seluruh stasiun kereta Jabodetabek.
Pada awal Juli lalu, PT KCJ mulai memberlakukan tarif progresif untuk tiket KRL. Hal tersebut dilakukan sebagai kompensasi dihapuskannya kereta ekonomi. Tiket tersebut mendapat subsidi dari pemerintah pusat melalui public service obligation (PSO).
Setelah diberlakukan tarif progresif tersebut, penumpang akan dikenakan tarif sebesar Rp 2.000 pada lima stasiun pertama. Kemudian, tarif dihitung per tiga stasiun dengan tarif Rp 5.000.
Hal tersebut mendapat sambutan cukup baik dari penumpang karena tiket kereta turun ketika harga BBM dan angkutan umum naik. Hal ini membuat kenaikan jumlah penumpang yang cukup signifikan.
Editor : Ana Shofiana Syatiri
Anda sedang membaca artikel tentang
Penambahan \"Commuter Line\" Tunggu Kereta Bekas Jepang
Dengan url
http://mobile-sulition.blogspot.com/2013/08/penambahan-line-tunggu-kereta-bekas.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Penambahan \"Commuter Line\" Tunggu Kereta Bekas Jepang
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Penambahan \"Commuter Line\" Tunggu Kereta Bekas Jepang
sebagai sumbernya
0 komentar:
Post a Comment