J
AKARTA, KOMPAS.com - Berulangnya kembali penembakan polisi oleh orang tak dikenal menjelang Lebaran belum dinilai sebagai aksi teror yang disengaja kepada aparat yang tengah bertugas. Kepala Bagian Penerangan Umum Polri, Kombes Pol Agus Rianto, di Mabes Polri, mengatakan, beragamnya bentuk serangan terhadap aparat membuat Polri belum dapat menyimpulkan serangan tersebut merupakan teror atau tidak.
"Belum bisa dipastikan ke arah sana (teror), karena serangan yang dilakukan bervariasi," kata Agus di Mabes Polri, Rabu (7/8/2013).
Meski demikian, Agus menyatakan, pihaknya tetap mewaspadai adanya kemungkinan berulangnya kembali penyerangan oleh orang tak dikenal yang mungkin terjadi pada aparat.
"Penjagaan tentu akan ditingkatkan," tambahnya singkat.
Seperti diberitakan, seorang anggota Unit Pembinaan Masyarakat Polsek Cilandak, Aiptu Dwiyatna, tewas setelah timah panas menerjang bagian kanan belakang kepalanya di Jalan Otista, Ciputat, Rabu (7/8/2013) subuh. Dwiyatna ditembak saat hendak pergi shalat subuh sekaligus mengikuti kuliah tujuh menit di Masjid Raya Lebak Bulus, acara rutin yang digelar Polsek Cilandak setiap bulan Ramadhan.
Sebelumnya, Anggota Satuan Lalu Lintas Wilayah Jakarta Pusat, Aipda Patah Saktiyono, juga ditembak pelaku tak dikenal di Jalan Cirendeu Raya, Ciputat, Tangerang Selatan, Sabtu (27/7/2013), sekitar pukul 04.30 WIB. Patah yang kala itu tengah berangkat dari rumahnya di Bojongsari, Depok, didekati dua orang yang menggunakan sepeda motor. Satu di antaranya mengeluarkan sepucuk senjata api dan melepaskan tembakan ke arah dada Patah. Pelaku hingga kini belum tak terungkap.
Editor : Caroline Damanik
Anda sedang membaca artikel tentang
Penembakan Polisi Berulang, Polri: Belum Bisa Disebut Teror
Dengan url
http://mobile-sulition.blogspot.com/2013/08/penembakan-polisi-berulang-polri-belum.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Penembakan Polisi Berulang, Polri: Belum Bisa Disebut Teror
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Penembakan Polisi Berulang, Polri: Belum Bisa Disebut Teror
sebagai sumbernya
0 komentar:
Post a Comment