"Kita nggak punya infrastruktur. Kita terlalu fokus pada konsumsi domestik dan natural alias tambang. Lebih baik impor daripada rugi. Ini benar-benar buruk," ungkap Sofjan di Kantor Komite Pemantauan Pelaksanaan Otonomi Daerah (KPPOD), Kuningan Jakarta, Senin (17/09/12).
Laporan Bank Indonesia (BI) menyatakan pada triwulan II-2012 neraca pembayaran Indonesia mengalami defisit transaksi berjalan melebar mencapai 3,1 persen dari produk domestik bruto (PDB). Diperkirakan defisit transaksi berjalan menjadi 3,1 persen dikarenakan kinerja ekspor yang menurun di saat permintaan impor meningkat pesat.
"Kita harus kurangi impor, dan tingkatkan ekspor seperti pengurangan impor barang mewah. Kasih tax (pajak) pada mereka sebesar 1000% biar nggak boleh masuk barang mewah dan jangan ragu naikkan harga BBM," katanya.
Menurut hitung-hitungan Sofjan, difisit neraca pembayaran akan terus bertambah. Ia menilai BI selama tidak berani dan terlalu fokus menjaga nilai tukar.
"Jika tidak bisa membalance maka defisit makin tinggi. Konten impor kita besar. Semua barang barang kita diisi barang impor. Misal di industri manufaktur perbandingan 2:8 yaitu untuk komponen 2 untuk lokal material dan 8 untuk impor. Difisit terbesar kita adalah service industry," tutupnya.
(wij/hen)
17 Sep, 2012
-
Source: http://detik.feedsportal.com/c/33613/f/590259/s/237f1977/l/0Lfinance0Bdetik0N0Cread0C20A120C0A90C170C1347360C20A220A270C40Csofjan0Ewanandi0Edefisit0Epembayaran0Ekarena0Ekita0Edoyan0Eimpor/story01.htm
--
Manage subscription | Powered by rssforward.com
Anda sedang membaca artikel tentang
Sofjan Wanandi: Defisit Pembayaran karena Kita Doyan Impor
Dengan url
http://mobile-sulition.blogspot.com/2012/09/sofjan-wanandi-defisit-pembayaran.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Sofjan Wanandi: Defisit Pembayaran karena Kita Doyan Impor
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Sofjan Wanandi: Defisit Pembayaran karena Kita Doyan Impor
sebagai sumbernya
0 komentar:
Post a Comment