Pengamat Budaya: Sebagian Masyarakat Bali Lupakan Kearifan Lokal

Written By Unknown on Friday, January 11, 2013 | 2:12 PM


ilustrasi payung tradisional Bali yang digunakan untuk upacara Ngaben (AFP)

ilustrasi payung tradisional Bali yang digunakan untuk upacara Ngaben (AFP) (sumber: AFP)




"Tri Hita Karana itu oleh sebagian orang mulai dilupakan sehingga dalam kehidupannya menghadapi berbagai masalah dan cobaan"
 
Pengamat seni budaya dan agama Dr I Ketut Sumadi menilai, sebagian masyarakat Bali mulai melupakan kearifan lokal warisan leluhur yang mengajarkan untuk untuk hidup harmonis dan serasi sesama umat manusia, Tuhan, dan alam sekitarnya. 

"Kearifan lokal yang dikenal dengan Tri Hita Karana itu oleh sebagian orang mulai dilupakan sehingga dalam kehidupannya menghadapi berbagai masalah dan cobaan," kata Dr Sumadi yang juga Ketua Program Studi Pemandu Wisata Institut Hindu Dharma Negeri (IHDN) Denpasar, di Denpasar, Jumat (11/1).

Permasalahan yang dimaksud Ketut Sumadi antara lain berkaitan dengan alam, akibat terjadinya kerusakan lingkungan, bahkan sampai menimbulkan malapetaka dan korban jiwa.

Padahal, kearifan lokal itu telah mengajarkan manusia bersahabat dengan alam yang dapat dilakukan melalui upaya memelihara kelestarian lingkungan, termasuk melakukan penanaman berbagai jenis pepohonan.

Selain itu, memelihara dan merawat saluran air, bangun rumah dengan arsitektur tradisional Bali, bukan gedung bertingkat maupun rumah yang merangkap sekaligus toko (ruko).

Ketut Sumadi menambahkan, manusia dalam menjaga keharmonisan itu tidak semata-mata bertumpu pada material yang mampu memberikan kesenangan pada diri sendiri.

Namun dalam kebersamaan itu terdapat hal-hal yang saling membantu dilandasi kepedulian dan kasih sayang, seperti membantu orang sakit, membantu biaya pendidikan bagi mereka yang tidak mampu mengenyam pendidikan akibat masalah ekonomi.

Dalam pandangan Ketut Sumadi, masyarakat Bali selama ini masih kurang memerhatikan orang-orang yang membutuhkan uluran tangan semacam yang disebutkan di atas, namun mereka memilih beramai-ramai kumpul, saat saudaranya atau warga lain menggelar kegiatan adat maupun ritual skala besar.

Anda sedang membaca artikel tentang

Pengamat Budaya: Sebagian Masyarakat Bali Lupakan Kearifan Lokal

Dengan url

http://mobile-sulition.blogspot.com/2013/01/pengamat-budaya-sebagian-masyarakat.html

Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya

Pengamat Budaya: Sebagian Masyarakat Bali Lupakan Kearifan Lokal

namun jangan lupa untuk meletakkan link

Pengamat Budaya: Sebagian Masyarakat Bali Lupakan Kearifan Lokal

sebagai sumbernya

0 komentar:

Post a Comment

techieblogger.com Techie Blogger Techie Blogger