JAKARTA, Kompas.com - Perkumpulan renang Millennium Aquatic Swimming Cub (MNA) menjadi juara umum ajang Gubernur Cup dalam lomba yang ditandai minimnya prestasi.
Kejuaraan yang berlangsung di kolam renang Gelanggang Olah Raga Soemantri Brodjonegoro, 4-6 Juli ini memang mencatat jumlah peserta yang mencapai 570 atlet. Peserta didominasi atlet-atlet muda usia di kelompok usia V (di bawah 9 tahun) dan IV (10-11 tahun).
Namun ajang ini tidak diikuti para perenang utama DKI Jakarta yang sebenarnya bisa menjadi daya tarik Gubernur Cup sebagai tontonan olah raga. Para perenang utama seperti Gde Siman Sudartawa, Dennis Tiwa, Roderick Luhur, Putra M. Randa, Patricia Yosita mau pun Kathriana Mella saat ini tengah mengikuti ajang Asian Indoor & Martial Arts Games di Incheon, Korea serta Universiade di Rusia.
Para atlet senior yang ikut berlomba di ajang Gubernur Cup 2013 ini hanya tersisa beberapa gelintir seperti Jordya Raditya, Ramzy Widodo, Nadim Isaad dan Claudia AJeng Savitri. Akibatnya persaingan untuk menjadi yang terbaik di kategori senior menjadi tidak menarik. Para atlet senior menjadi tidak termotivasi karena tahu posisi diri mereka hanya untuk menjadi "penarik " para yunior mereka.
Situasi serupa meski dengan penyebab berbeda terjadi di kelompok usia I (16-18) dan kelompok umur II (14-15 tahun). Persaingan antara perenang utama di kelompok usia ini sering "terganggu" dengan adanya perenang "abal-abal" yang memanipulasi waktu daftar (entry time). Data manipulatif ini membuat mereka menempati posisi start utama di lintasan empat atau lima.
Kebiasaan manipulatif ini bahkan juga terjadi di nomor estafet yang kerap dianggap sebagai ajang prestise. Peraturan panitia yang melarang percampuran atlet yang bebeda kelompok umur dilanggar sebuah perkumpulan renang dengan memasukkan atlet kelompok umur senior ke kelompok umur satu. Akibatnya perkumpulan renang tersebut terkena diskualifikasi.
Ajang Gubernur Cup XXIX 2013 ini memang berlangsung di bawah kondisi yang tidak menguntungkan. Hujan yang turun pada hari pertama dan kedua akhirma membawa korban dengan atlet yang cedera karena terpeleset di start block yang licin. Sementara atlet-atlet kelompok usia V (di bawah 9 tahun) serta IV (10-11) banyak yang kemudian sakit karena udara yang dingin mau pun jadwal lomba yang berlangsung hingga pukul 21.00.
Pada masa-masa lalu, ajang Gubernur Cup sebenarnya menjadi tolok ukur atlet DKI sebelum memasuki musim lomba paruh tahun akhir. Pasca Idul Fitri pada Agustus, para atlet renang DKI harus menghadapi persaingan yang jauh lebih keras di tingkat nasional seperti ajang Pekan Olah raga Pelajar Nasional (Popnas) pada September.
Renang diberi target untuk membantu tuan rumah kontingen DKI menjadi juara umum. Untuk target ini, selain kesiapan para atlet, pemilihan kolam renang lomba seharusnya juga menjadi pertimbangan. Dengan kondisi seperti saat ini, kolam renang Soemantri Brodjonegoro tampaknya tidak ideal untuk mengejar target maksimal di ajang sekelas Popnas.
Berikut peringkat juara:
1. Millennium Aquatic SC (MNA)
2. Pari Sakti (PAS)
3. PR Cucut (CCT)
4. JAQ
5. Pyramid SC (PSC)
Berikut daftar atlet renang terbaik:
KU Senior
Putra: Jordya Raditya Putra (MNA)
KU I
Pa: Adityastha Rai Wratsangka (MNA)
Pi: Joanita Mutiara Hapsari (MNA)
KU II:
Pa: Ilham Ahmad (PSC)
Pi: Ma'ratus Solehah (KH)
KU III
Pa: Dwiki Anugerah (PAS)
Pi: Laila Siti Aminah (ISA)
KU IV:
Pa: Marius Floyd (PAS)
Pi: Sevinevita Kausalya (GSC)
KU V:
Pa: Syahreza Nasution (PAS)
Pi: Aisha J. laksitadevi (CCT)
KU Terbuka
Pa: Adityastha Rai Wratsangka (MNA)
Pi: Ma'ratus Solehah (KH)
Editor : Tjahjo Sasongko
Anda sedang membaca artikel tentang
Mengembalikan Lagi Pamor Gubernur Cup
Dengan url
http://mobile-sulition.blogspot.com/2013/07/mengembalikan-lagi-pamor-gubernur-cup.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Mengembalikan Lagi Pamor Gubernur Cup
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Mengembalikan Lagi Pamor Gubernur Cup
sebagai sumbernya
0 komentar:
Post a Comment