Powered by Blogger.

Popular Posts Today

Iwan Fals Nyatakan Tak Dukung Salah Satu Capres

Written By Unknown on Saturday, June 28, 2014 | 2:12 PM


Jakarta - Musisi ternama Iwan Fals mengaku netral dan tidak mendukung salah satu dari calon presiden yang ada saat ini. Iwan mengatakan, dirinya tidak mau memengaruhi proses demokrasi masyarakat Indonesia maupun para penggemarnya.


"Saya tidak mau memengaruhi proses demokrasi teman-teman, terutama pemerhati lagu-lagu saya," ujar Iwan usai bertemu Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama di Balai Kota, Jumat (27/6).


Ia mengatakan, jika dirinya netral maka masyarakat dan para penggemarnya akan berpikir untuk memilih pemimpinnya serta tidak terbawa arus harus mengikuti siapa. Selain itu, mereka pun tetap bisa menikmati lagu dan karya-karyanya.


"Kalau netral, mereka akan berpikir dan tetap menikmati lagu-lagu saya," katanya.


Iwan pun berharap nanti para presiden terpilih bisa memenuhi janji-janjinya. Meskipun ia mengaku sudah ada calon yang akan dipilihnya. 


2:12 PM | 0 komentar | Read More

Jadi "Playboy", Jonathan Frizzy Kerahkan Kemampuan

Written By Unknown on Friday, June 27, 2014 | 2:12 PM


Jakarta - Aktor Jonathan Frizzy mengaku baru kali ini syuting film yang mengharuskannya bekerja keras. Ia pun mengerahkan segala kemampuannya dalam berakting.


Pria yang akrab disapa Ijonk itu bermain dalam film yang berjudul "Diaspora Cinta di Taipei". Dalam film ia harus memakai bahasa Mandarin yang dinilai sulit. Sebelum syuting Ijonk harus mempelajarinya secara intensif dengan para tenaga kerja wanita (TKW) secara langsung.


"Ini film pertama yang membuat saya bekerja keras. Di sini saya berperan sebagai Anton yang menjadi pria playboy. Jadi playboy itu seru dan menantang. Tapi gue kena batunya terkena HIV. Tapi itu dalam film loh,” katanya ketika dihubungi lewat telepon Kamis (26/6).


Film yang akan segera ditayangkan di bioskop-bioskop pada 3 Juli mendatang ini menjanjikan cerita baru untuk penonton. Syutingnya dilakukan di tempat yang ikonik di Indonesia seperti Jakarta, Gunung Bromo hingga Taiwan yang terkenal akan keindahannya. Mulai dari Chiang kai Sek memorial hall, gedung tertinggi 101, Jembatan Cinta Taiwan yang dikenal dengan nama Qing Ren Qiao, Air Terjun Shifen, dan lainnya.


Dalam cerita, Ijonk jauh-jauh meninggalkan Indonesia merantau ke Taiwan, untuk memperbaiki nasibnya. Tapi justru ia ketiban sial. Awalnya yang kuliah dan sibuk belajar, justru sibuk menebar rayuan maut hingga memperdaya sejumlah wanita. Bukan hanya wanita yang tertarik padanya, tapi juga seorang gay bernama Bejo, yang bahkan berhasil meniduri Ijonk.


Dalam film ini, Ijonk memang digambarkan luar biasa playboy. Namun, jika biasanya wanita yang terbujuk rayuan mautnya, kali ini Ijonk malah diperdaya oleh seorang gay yang melancarkan aksinya saat dirinya mabuk.


“Ini tantangan buat aku, jadi playboynya sih relatif nggak sulit. Tapi, bagaimana ketika dekat dengan dengan gay, dan membangun chemistry dengan Afdhal Yusman yang jadi lawan mainku,” jelasnya.


Film "Diaspora Cinta di Taipei" ini diangkat dari novel laris berjudul "Nikmatnya Selingkuh Formosa", karya Dede Deyantono yang diangkat dari kisah nyata akan kehidupan masyarakat Indonesia di Taiwan. Film garapan Bidar Batavia Group ini juga dibintangi oleh Lyvi Andriany, Jill Gladys,Rico Karindra, Tizza Radia, Melody Septania, Krisni Dieta, Vava Adhyaksa.


2:12 PM | 0 komentar | Read More

Lola Amaria Garap Film Penyuluhan Ibu Melahirkan

Written By Unknown on Wednesday, June 25, 2014 | 2:12 PM


Jakarta - Kematian ibu saat melahirkan menjadi perhatian besar dari Lola Amaria. Hal itu diperlihatkan lewat film terbarunya yang berjudul Inerie (Mama yang Cantik). Ia pun kembali memperlihatkan ketajamannya sebagai seorang produser dengan membesut film-film bertema perempuan.


Wanita yang kini memangkas rambutnya lebih pendek, mengaku berkeinginan untuk menekan angka kematian perempuan melahirkan khususnya di desa-desa terpencil, seperti di Desa Tololea, Bajawa, Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT).


"Jujur, saya membuat film ini karena berbagai alasan. Satu, karena isunya perempuan dan angka kematian perempuan di sana tinggi. Kedua, saya suka Indonesia Timur karena alamnya yang eksotis, adatnya yang unik dan masyarakatnya yang ramah," ucap Lola disela-sela jumpa pers film Inerie (Mama yang Cantik) di Gedung Pusat Perfilman Haji Usmar Ismail, Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (24/6).


Bagi Lola, butuh waktu sekitar tiga minggu untuk menyelesaikan penggarapan film yang disponsori oleh Unit Kesehatan Departemen Luar Negeri dan Perdagangan Australia itu.


Bersama 20 orang kru, termasuk sutradara Chairun Nissa dan pemeran utama Maryam Supraba, Lola melakukan riset ke pedalaman. Beruntung masyarakat Bajawa menerima dengan sangat ramah dan ikut membantu proses syuting.


"Tapi risetnya perlu waktu yang cukup lama, dari Oktober tahun lalu ya. Saya juga memilih Flores sebagai lokasi syuting dan untungnya disetujui," ungkap Lola, yang menjabat sebagai produser di Lola Amaria Production.


Film ini bercerita tentang sepasang saudara kembar bernama Bello dan Bella. Mereka tinggal di Desa Tololea, Bajawa, Flores. Di tempat itu, banyak perempuan meregang nyawa akibat melahirkan anak tanpa penanganan dan didampingi tenaga medis yang tepat.


Sampai akhirnya Bello yang pulang dari merantau ke kota, berusaha untuk memberi pengertian kepada orang-orang di desanya, termasuk saudara kembarnya, Bella, yang sedang mengandung dan menanti proses persalinan.


Tapi, sebagai produser Lola tak mau hanya mengangkat isu kematian perempuan saat melahirkan. Keindahan alam Flores yang eksotis harus dimanfaatkan dan diperlihatkan ke masyarakat luas.


Film drama-dokumentasi ini akan ditayangkan di 10 kabupaten di Nusa Tenggara Timur dan disiarkan di stasiun televisi setempat. “Semoga film ini bisa membuka mata banyak orang terkait penyuluhan tentang persalinan aman dan sehat serta mampu mengurangi kematian ibu saat melahirkan,” harap Lola.


2:12 PM | 0 komentar | Read More

5 Fakta Wajib Tahu Seputar Suku Betawi

Written By Unknown on Sunday, June 22, 2014 | 2:12 PM


Hari ini Jakarta berulang tahun ke-487. Meskipun Ibu Kota semakin mengarah pada perkembangan yang modern, nuansa budaya asli masih terus dijaga oleh banyak pihak banyak.


Dalam hal ini tentunya budaya suku Betawi, yang merupakan suku asli Jakarta. Suku ini tentu saja memiliki kekhasan yang tak dimiliki suku lain. Bagi Anda yang tinggal sejak lahir di Jakarta, wajib tahu lima fakta soal budaya suku Betawi. Burufly, merangkumnya untuk Anda, agar makin mengenal Jakarta dan Betawi.


Bahasa
Bahasa Betawi memiliki dasar Bahasa Indonesia pada umumnya, tetapi terdapat pencampuran baik dari daerah-daerah di Indonesia, maupun kebudayaan asing. Hal yang membuatnya unik adalah dialek pada bahasa Betawi tersebut. Terdapat dua jenis dialek berdasarkan daerah. Terdapat Betawi tengah yang memiliki dialek yang umumnya menggunakan huruf "E" dan Betawi Pinggir berdialek umumnya dengan huruf "A". Contohnya, jika ingin mengucapkan kaya mengapa, dialeknya menjadi “kenape” untuk Betawi Tengah dan Betawi Pinggir tetap “kenapa”.


Musik
Musik Betawi memiliki ciri khas yang unik, dan terdapat beberapa jenis musik yang berasal dari Suku Betawi, seperti Gambang Kromong yang berasal dari musik Tionghoa, tetapi ada juga Rebana yang berakar dari musik Arab. Terdapat pula Keroncong Tugu dan seni-seni lainnya, seperti Lenong dan Tanjidor. Terdapat pula lagu tradisional dari Suku Betawi yang sudah sangat dikenal, yaitu "Kicir-Kicir".


Seni tari dan drama
Suku Betawi memiliki keanekaragaman dalam bidang seni. Selain seni musik yang beragam, terdapat pula seni tari dan juga drama sebagai ciri khasnya. Tari Betawi terdapat beberapa macam, yaitu Topeng Betawi, Yapong yang dipengaruhi oleh tari Jaipong. Ciri khas dari Tari Betawi adalah gerakannya yang dinamis, dan ceria membuat orang yang menonton juga ikut bersemangat. Tidak berbeda jauh dengan budaya drama pada Suku Betawi. Drama yang sering dikenal adalah Lenong dan Tonil, yang menggambarkan kehidupan sehari-hari yang diangkat dengan humoris dan kaya akan pantun maupun lelucon khas Betawi, dipadukan dengan bahasa Betawi yang khas. Seringkali drama ini mengikutsertakan penonton untuk berinteraksi, menjadikan drama Betawi menjadi salah satu drama favorit nusantara.


Cerita rakyat
Suku Betawi juga memiliki cerita rakyat yang turun temurun diceritakan. Siapa pun pasti telah mengenal cerita rakyat dari tanah Betawi ini. Contohnya si Pitung, yang menceritakan tentang jagoan Betawi yang berani dan memerangi kejahatan penjajah dari Belanda. Cerita rakyat dari Betawi dikenal dengan kehidupannya yang keras dan tak kenal takut.


Sifat dan Kebiasaan
Kebanyakan masyarakat Betawi menganut agama Islam. Dikarenakan latar belakang keturunan penduduk lokal dan bangsa Portugis, suku Betawi memiliki jiwa sosial yang tinggi, dan nilai-nilai keagamaan sangat dipegang teguh oleh masyarakat Betawi. Masyarakat Betawi juga mudah akrab dengan masyarakat lain ataupun pendatang dari luar Betawi. Selain berpegang teguh dengan agama, Suku Betawi juga masih selalu melaksanakan budayanya. Seperti ondel-ondel, dan seni-seni khas Betawi lainnya, sehingga akan terlihat kebanggaan.


2:12 PM | 0 komentar | Read More
techieblogger.com Techie Blogger Techie Blogger