Powered by Blogger.

Popular Posts Today

Miss India-Indonesia, Kontes Kecantikan untuk Diaspora India di Indonesia

Written By Unknown on Saturday, January 25, 2014 | 2:12 PM


Jakarta - Setiap tahun diaspora India di Indonesia rutin mengirim perwakilannya untuk mengikuti kontes Miss India Worlwide. Pada ajang internasional tersebut, para diaspora India di negara-negara lain saling bersaing untuk mengenakan tiara dan mendapat gelar "Miss India Worldwide".


Namun setelah 2006 ternyata pelaksanaan Miss India-Indonesia terhenti karena beberapa hal.


Shanti Tholani, pemenang Miss India-Indonesia tahun 1997 merasa tergerak untuk melahirkan Miss India-Indonesia kembali sebagai penerus generasi.


"Akhirnya di 2012 saya angkat kembali, karena sangat disayangkan bila acara seperti ini terhenti. Ini bukan sekedar kontes kecantikan, tetapi kita juga fokus pada apa yang ada di dalam. Bagaimana para kontestan bisa merasa bersyukur dengan apa yang ada di dirinya. Dan yang terpenting, bagaimana ketidaksempurnaan bisa mereka transformasikan menjadi sesuatu yang lebih positif," ungkap Shanti, Country Manager Miss India-Indonesia pada acara "Crowning Miss India-Indonesia 2014" di Jakarta, Jumat (24/1).


Kemudian Miss India-Indonesia tidak menggunakan sistem karantina. Menurut Shanti, hal itu disebabkan karena para peserta berusia antara 17 - 27 tahun, dimana mereka banyak yang masih harus bersekolah, kuliah atau bahkan bekerja.


Agar tidak mengganggu aktifitas mereka, pihak Miss India-Indonesia hanya melaksanakan training setiap akhir pekan.


"Kita bekerjasama dengan Star Harvest Academy dengan mengadakan training dasar seperti modeling, make up dan sebagainya. Namun, yang utama kita memberikan training untuk membangun karakter dan kepribadian mereka," terangnya.


Selain itu, Miss India-Indonesia juga bekerjasama dengan Yayasan Pulih untuk meningkatkan kepedulian para kontestan terhadap isu-isu yang terjadi pada perempuan.


Shanti menambahkan, bahwa India dan Indonesia memiliki kemiripan dalam hal kultur dan juga isu-isu kekerasan terhadap perempuan.


"Tahun lalu para kontestan mengikuti banyak kegiatan dari Yayasan Pulih dan mereka juga membuat video yang mengangkat isu dating violence (kekerasan dalam pacaran). Melalui program ini kita ingin menegaskan, bahwa menjadi Miss India-Indonesia bukan hanya harus cantik, tetapi juga harus melihat apa yang terjadi di lingkungannya, ikut terjun langsung dan buat perubahan," kata Shanti.


Shanti selalu mengusahakan agar para kontestan setiap tahunnya bisa terlibat dengan aktifitas-aktifitas sosial di Indonesia. Menurutnya walaupun mereka sebagian besar berdarah India, namun tetap saja mereka tinggal dan bahkan lahir di Indonesia.


"Di sini (Indonesia) adalah rumah. Memang kasus-kasus perkosaan sedang sering terjadi di India dan kitapun juga akan menjalin kerjasama dengan pihak-pihak di sana untuk berkontribusi. Namun itu bukan fokus kita saat ini. Kita harus memulai dari lingkungan terdekat kita dulu," imbuh Shanti.


Tahun lalu Miss India-Indonesia mengirim perwakilannya, Shreenjit Kaur (18) ke Kuala Lumpur, Malaysia untuk mengikuti "Miss India Worldwide". Shreenjit berhasil mengalahkan 27 kontestan yang lain di Indonesia.


Pada ajang ini Shreenjit berhasil masuk ke 10 besar dan mendapat penghargaan "The Best Face".


Tahun ini, Miss India-Indonesia akan mengirim Mansi Sharma (18) yang merupakan runner-up Miss India-Indonesia 2013.


Mansi akan bersaing dengan diaspora India dari negara lain di New Zealand pada Mei mendatang.


2:12 PM | 0 komentar | Read More

Polisi Didesak Tuntaskan Kasus Nikah Siri Bupati Kotim

Written By Unknown on Friday, January 24, 2014 | 2:12 PM


Jakarta - Masih belum adanya perkembangan terkait laporan Komnas Perempuan tentang pernikahan siri Bupati Kotawaringin Timur (Kotim), Supian Hadi, dengan pedangdut Vita "KDI", membuat Komnas Perempuan geram.


Sehubungan dengan itu, Komnas Perempuan mendesak pihak Polda Metro Jaya agar segera menuntaskan kasus tersebut. Hal itu antara lain diungkapkan oleh Komisioner Komnas Perempuan, Sri Nurherwati, saat dihubungi sejumlah wartawan melalui telepon, Kamis (23/1).


"Pengembangan dan optimalisasi pembuktian sebagaimana KUHAP sangatlah penting, untuk memberikan rasa keadilan bagi korban," ungkap Sri.


Lebih lanjut dijelaskan Sri, perilaku pejabat yang melanggar hukum dengan tidak melindungi hak-hak wanita, harusnya segera diproses agar menjadi pelajaran bagi pejabat yang lain.


"Harusnya pelaporan atas mereka secara pidana ditindaklanjuti cepat, untuk jadi pelajaran yang lainnya. Kalau didiamkan, ya, bakal banyak pejabat publik yang menganggap ini hal biasa, dan menimbulkan imunitas bagi para pelakunya," lanjut Sri.


Terkait kasus Bupati Kotim, sejauh ini pihak Komnas Perempuan menurut Sri, masih terus mengawal kasusnya, serta hingga kini masih terus memantau perkembangannya.


"Informasinya, sejauh ini Polda telah melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah sakasi. Bahkan orang tua Vita dan Vita 'KDI' pun dalam waktu dekat akan diperiksa," tuturnya.


2:12 PM | 0 komentar | Read More

Sempat Ingin Bunuh Diri, Nikita Mirzani Ingin Umrah

Written By Unknown on Thursday, January 23, 2014 | 2:12 PM


Jakarta - Pemberitaan soal kasus perceraiannya dengan suaminya, Sajad Ukra membuat artis Nikita Mirzani tertekan. Lebih-lebih nama Nikita disangkutpautkan dalam kasus perceraian Christy Jusung dan suaminya, Jay Alatas.


Untuk itu Nikita berencana menjalankan ibadah umrah bersama suaminya untuk menenangkan diri atas pemberitaan yang kini beredar luas di masyarakat. Hal itu diungkapkan Nikita saat ditemui sejumlah media di kawasan Tendean, Mampang, Jakarta Selatan, Rabu (22/1).


"Niki rencana Febuari atau Maret mau umrah. Nggak tahu jadi sibuk atau nggak," ungkap wanita kelahiran 17 Maret 1986 itu.


Sementara itu Ukra, yang mengetahui niatan istrinya tersebut mendukung penuh.


"Niki sudah ngomong sama Jad. Responnya alhamdulilah bagus. Teman-teman yang memang berteman dari hati kebanyakan sedih lihat Niki. Mereka bilang, 'kok lu kurusan, kayak banyak pikiran'. Mereka cukup mengerti. Lebih kayak temen ngobrol aja, karena Niki butuh temen untuk ngobrol saat ini," lanjut Nikita.


Diakui Nikita pemberitaan media yang terlalu memojokan dirinya, sempat membuat dirinya down dan berfikir untuk mengakhiri hidupnya. Namun berkat suami dan teman-temannya, niat itu urung dilakukannya.


"Cobaan ini berat banget buat Niki, sampai kepikiran. Sampai kayak begini kurus, jadi nggak fokus. Tadinya berat badan 52 kg sekarang 49 kg. Niki juga sempat curhat sama Deswita soal niatan (bunuh diri) itu. Tapi Deswita bilang namanya lagi punya masalah pasti pikirannya aneh-aneh. Makanya disuruh sabar," tuturnya.


Nikita juga bersyukur sahabat-sahabatnya mau mengerti tentang apa yang tengah dirasakannya saat ini. Mereka juga tak henti-hentinya memberikan dorongan semangat agar Nikita mau bangkit lagi.


"Namanya manusia, selama bernapas pasti diakasih cobaan. Ya, Niki ikhlas aja. Di sini aku punya teman baik, makanya mereka kasih perhatian dan masukan," ujar bintang  "Pokun Roxy" ini.


2:12 PM | 0 komentar | Read More

Ayu Ting Ting Takkan Singgung Harta Gono-gini saat Bercerai

Written By Unknown on Wednesday, January 22, 2014 | 2:12 PM


Jakarta - Babak baru kisruh rumah tangga pedangdut Ayu Ting Ting dengan suaminya Enji, kini memasuki babak baru, pasca pelantun tembang "Alamat Palsu" itu melahirkan. Pasalnya, Ayu kini mulai berpikir untuk menyudahi biduk rumah tangganya dengan anak mantan Kapolri Bambang Hendarso Danuri itu.


Hal tersebut sebagaimana diungkapkan oleh kuasa hukum Ayu Ting Ting, Afrian Bondjol, saat dihubungi melalui telepon, Selasa (21/1) malam.


"Kini Ayu tengah berpikir, apakah ingin melanjutkan rumah tangganya dengan Enji atau berpisah. Karena biar bagaimanapun, perlu kesiapan mental untuk mengambil keputusan itu. Kan gak ada yang mau rumah tangganya berantakan," ujar Afrian.


Lebih lanjut, Afrian mengungkapkan bahwa bila akhirnya keputusan Ayu kelak adalah berpisah, maka Ayu menurutnya tidak akan pernah meminta apa pun, kecuali hak asuh terhadap anak yang baru dilahirkannya itu.


"Kalau jadi (bercerai), Ayu nggak akan minta macam-macam kok. Dia hanya ingin bercerai dan minta hak asuh terhadap anaknya. Kalau masalah harta gono-gini, apa yang mau diminta? Menafkahi saja Enji tidak," lanjutnya.


Afrian pun mengatakan alasan kliennya belum mendaftarkan gugatan cerainya ke Pengadilan Agama (PA) adalah karena alasan kondisi kesehatan yang belum pulih benar pasca melahirkan.


"Ayu kan baru melahirkan. Sekarang sedang butuh waktu untuk recovery. Kalau fisik dan mental sudah siap, baru nanti kita ajukan rencana tersebut. Namun yang perlu dicatat, Ayu hanya ingin bercerai dan meminta hak asuh anaknya, serta berencana merawat sendiri anaknya itu," pungkasnya.


2:12 PM | 0 komentar | Read More

Ida Leman Kritik Pola Kerja Dunia Sinetron

Written By Unknown on Tuesday, January 21, 2014 | 2:13 PM


Jakarta - Artis senior Ida Leman (58) yang terkenal lewat perannya sebagai Mbak Pur dalam sinetron "Losmen" di TVRI, mengkitik pola kerja dunia sinetron masa kini yang menurutnya telah "memperkosa" hak-hak diri.


"Dunia sinetron itu terlalu kejam karena kerjanya nggak kenal waktu. Mulai syuting pagi dan baru kelar paginya lagi. Secara tidak langsung kita telah memperkosa hak-hak diri kita," kata Ida Leman saat ditemui di Jakarta, Senin (20/1) malam.


Banyaknya sinetron stripping (pengerjaannya secara terus menerus) atau tayang setiap hari menurut dia juga membuat para artis dan kru yang terlibat jadi kurang beristirahat. Itu juga yang membuat dia enggan menerima tawaran sinetron stripping.


"Artisnya sih, mungkin senang-senang aja main stripping. Baru dua tahun sudah jadi miliarder. Tapi akhirnya badan jadi ambruk. Kalau masih bisa mengatur pola hidup, tidak apa-apa ya. Tetap makan makanan sehat, olahraga dan minum vitamin," terang ibu dari aktor Mario Irwinsyah ini.


Ditambahkan Ida, pola kerja seperti ini pada akhirnya juga mempengaruhi kualitas sinetron yang ditayangkan.


"Dengan banyaknya stasiun televisi, kesempatan untuk main sinetron juga jadi lebih besar. Tapi production house sebaiknya juga jangan asal nyomot pemain saja, harus yang benar-benar bisa akting dan bermutu, atau paling tidak ada acting couch-nya. Reading bersama seluruh pemain juga penting. Tapi kalau kayak sinetron stipping, pasti susah ya. Dapat naskah pagi, siangnya syuting dan langsung tayang buat besok. Kalau dulu kan sinetron itu bisa seminggu baru kelar syuting," bebernya.


Bintang film yang juga perancang busana muslim ini juga menyoroti banyaknya artis pendatang baru yang cepat sekali mencapai popularitas, tapi secepat itu pula meredup.


"Saat lagi ngetop, aji mumpung memang boleh saja. Kesempatan kan, nggak datang dua kali. Tapi kalau mau bertahap, aktingnya harus ditingkatin. Mainnya harus natural dan tidak dipaksakan. Dan kalau lagi ngetop, jangan semua peran diambil. Harus lebih selektif, Insya Allah bisa bertahan," kata Ida Leman yang baru saja terlibat di film pendek BPK RI berjudul "Uang Rujak Emak".


2:13 PM | 0 komentar | Read More

Ketua KPK Beri Pembekalan Pemilihan Puteri Indonesia 2014

Written By Unknown on Monday, January 20, 2014 | 2:12 PM


Jakarta - Ada hal baru dan menarik dari ajang karantina Pemilihan Puteri Indonesia 2014. Masalah korupsi cukup menjadi perhatian pada ajang ratu kecantikan yang diselenggarakan Yayasan Puteri Indonesia (YPI).


Menurut Ketua Dewan Pembina YPI, Putri K. Wardhani, Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Abraham Samad, akan menjadi salah satu pembicara dalam sesi pembekalan kepada 38 finalis perempuan cantik yang mewakili 33 provinsi di Indonesia.


"Korupsi adalah pukulan bagi Indonesia, bahkan bagi perempuan berprestasi bisa terkena, karena korupsi tidak mengenal gender. Dalam mencapai cita-cita dan membangun bangsa, kita tidak perlu melakukan korupsi. Memasuki ASEAN Free Trade Area, korupsi ini akan menurunkan daya saing bagi kita," katanya di Hotel Sahid Jakarta, Minggu (19/1).


Selain dari KPK, sesi pembekalan pada masa karantina 19-29 Januari 2014 diisi oleh para pakar seperti Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo, Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Linda Amalia Sari Gumelar, Dewi Motik, dan BNN.


Pembekalan ini ditujukan untuk mencari sosok Puteri Indonesia yang dicita-citakan, yaitu memenuhi kriteria 3B, yakni brain (kecerdasan), beauty (berpenampilan menarik), dan behavior (berperilaku baik).


Tahun ini, YPI mengangkat tema "Tingkatkan Karakter dan Martabat Bangsa Agar Karya Produk dan Budaya Indonesia Menjadi Tuan Rumah di Negeri Sendiri" pada PPI XVIII 2014.


Melalui tema tersebut, YPI berharap para finalis Puteri Indonesia 2014 mampu berkontribusi dalam menumbuhkan rasa nasionalis dan menumbuhkan kecintaan masyarakat terhadap karya anak bangsa.


Puteri Indonesia 2013, Whulandary, mengatakan tidak mudah untuk menjadi Puteri Indonesia karena banyak proses yang akan dilalui dengan kerja keras. Namun ia tetap mendukung semua finalis untuk menjadi yang terbaik dan bisa mengubah kehidupan.


”Tentu saya berharap, pemenangnya menjadi yang terbaik dan dapat mengangkat nama Indonesia di mata internasional dan budaya kita sendiri. Semua proses termasuk karantina memang harus dijalankan, agar kita semakin matang dan dewasa serta menjadi panutan bagi generasi muda lainnya dalam membangun bangsa,” kata Whulan dalam sambutannya.


2:12 PM | 0 komentar | Read More

Dewi Sandra Rutin Mewakafkan Sepatu

Written By Unknown on Sunday, January 19, 2014 | 2:13 PM


Jakarta - Memberi sesuatu bagi sesama sangat berarti bagi Dewi Sandra. Ia selalu berusaha memberikan barang-barang yang sudah tidak ia pakai kepada orang-orang yang membutuhkan, terutama yang terdekat darinya.


"Baju, sepatu atau tas yang sudah 3 bulan ada di lemari saya dan sudah tidak saya pakai pasti langsung saya berikan ke orang yang membutuhkan. Sedekah itu tidak harus jauh, saya mulai dari yang terdekat seperti saudara-saudara saya," ujar Dewi pada acara peluncuran toko pakaian Muslim "Elzatta dan Dauki" di FX Sudirman, Jakarta, Jumat (17/1).


Menurutnya dia tidak akan menunggu sampai kondisi barang-barang tersebut agak jelek atau sudah kekecilan. "Buat saya memberi itu harus yang terbaik, bukan asal yang ala kadarnya," imbuhnya.


Selain memberikan ke kerabat terdekat, Dewi juga rutin mengikuti gerakan "Wakaf Sepatu" yang dicetuskan oleh ustad Herri Nurdi.


"Kebetulan rumah ustad Herri Nurdi di dekat rumah saya, yaitu di Bintaro. Dan ternyata tidak perlu jauh-jauh ke luar kota, di daerah dekat rumah saya, seperti Tangerang, banyak anak-anak yang masih membutuhkan perhatian khusus," ungkap Dewi.


Sepatu-sepatu sekolah yang Dewi beli untuk diwakafkan, akan didistribusikan ke sekolah-sekolah SD dan SMP di daerah Tangerang dan juga luar kota.


"Untuk informasi lengkapnya bisa dicek ke Twitter ustad Herri di @herrinurdi," lanjutnya.


Menurut Dewi, aktifitas wakaf sepatu bukan untuk mengajarkan anak-anak tersebut mengemis, tapi justru memberi fasilitas kepada mereka agar lebih percaya diri.


"Aktifitas ini dilakukan supaya mereka tidak merasa kecil hati dan terus berusaha menggapai cita-citanya," kata Dewi.


2:13 PM | 0 komentar | Read More
techieblogger.com Techie Blogger Techie Blogger