Ketamakan, nafsu, haus akan harta dan tahta, memang telah menjadi sifat dasar manusia. Apa jadinya jika semua itu terjadi dalam sebuah keluarga ningrat yang berkuasa di Vatikan?
Konspirasi, nepotisme, korupsi, dan berbagai aksi kriminal lain terkisah dalam serial The Borgias yang merupakan serial drama sejarah yang diadaptasi dan dikemas dengan apik oleh sutradara peraih piala Oscar Neil Jordan (The Crying Games, The Butcher Boy, Interview With The Vampire: The Vampire Chronicle).
Berkisah tentang dinasti keluarga Borgia yang terhormat dari Spanyol di abad ke-16, bagaimana usaha licik mereka menuju posisi puncak Gereja Katolik Roma juga perjuangan penuh intrik kolusi mempertahankan posisi kekuasaan. Serial ini ditayangkan setiap Kamis pukul 20.55 WIB, mulai 21 November 2013 di saluran televisi berbayar Sony Entertainment Television (SET).
Serial ini dibintangi oleh peraih Piala Oscar baru-baru ini singgah di Jakarta seperti Jeremy Irons (Eragon, Stealing Beauty, The Man In The Iron Mask) sebagai Rodrigo Borgia atau dikenal dengan Paus Alexander VI, François Arnaud (Taxi 0-22, I Killed My Mother, Copperhead) sebagai Cesare Borgia dan Holliday Grainger (Great Expectations) sebagai Lucrezia Borgia.
Keluarga ini mengawali sejarah mereka yang penuh warna dengan nepotisme dan akuisisi kekayaan pribadi, lalu beralih menjadi skandal nan tabu juga berbagai pembunuhan. Pada musim lalu diceritakan bagaimana Rodrigo Borgia berhasil meraih gelar Paus melalui praktik simoni, yaitu politik uang dan penyuapan dengan bantuan putranya, Cesare. Kemenangan telak Rodrigo yang kini menyandang gelar Paus Alexander VI jelas membuat gusar para pesaingnya dalam College of Cardinals dan memancing rencana perlawanan, terutama musuh bebuyutannya Kardinal Della Rovere (Colm Feore: The Exorcism Of Emily Rose, Pearl Harbour, Thor).
Sebagai antisipasi, dengan mengerahkan bantuan semua anggota keluarga Rodrigo merangkul musuh-musuhnya, serta membentuk aliansi yang erat dengan kerajaan-kerajaan kecil di kawasan Eropa untuk memperkuat posisinya.
Dalam musim ke-3 ini, serial The Borgias bercerita bagaimana Rodrigo berhasil selamat dari insiden upaya pembunuhan, membuatnya kini bersikap keras dan tegas, tanpa ampun membersihkan Vatikan dari siapa saja yang tidak setia kepadanya. Rencana sejatinya adalah membangun kepausan sebagai monarki keluarga di jantung Italia untuk menguasai dunia. Ia mempersiapkan dengan sangat matang agar anak-anaknya yaitu Cesare, Juan, Lucrezia dan Gioffre secara independen dapat memegang kekuasaan mereka sendiri.
Cesare yang sempat menjadi kardinal lalu mengundurkan diri dan didapuk untuk memegang kekuasaan militer.
Demi kekuatan politik, putri sang Paus satu-satunya, Lucrezia harus menikah dengan Alfonso, Pangeran dari Neapolitan. Namun lama-kelamaan Cesare dan Lucrezia sangat kecewa akan sikap Alfonso dan keluarga besarnya yang kian lama makin bertolak belakang dengan rencana besar keluarga Borgia.
Lucrezia merasa terancam, mempelajari ilmu racun untuk menebas siapapun yang menghalangi dirinya maupun keluarganya. Nafsu pun makin berkembang di antara mereka, dan rasa ketidakpercayaan terhadap orang di sekeliling mereka semakin kuat, anak-anak Rodrigo akhirnya menyerah pada keinginan mereka dan timbul skandal antar kakak-beradik itu.
Kesedihan mendalam atas insiden tewasnya Juan akibat pertikaian antarsaudara, makin memperparah dan memperdalam rasa takut juga curiga mereka terhadap orang-orang di sekitar mereka akan kekuasaan keluarga tersebut.
“Serial The Borgias memang lain daripada yang lain. Awal ditawari peran sebagai si licik nan cantik Lucrezia,
aku sangat tertarik dan langsung melahap berbagai buku sejarah tentang keluarga yang penuh intrik dan skandal dengan berbagai aktivitas kriminal ini untuk mendalami peran. Jujur, jadinya malah pusing karena ada banyak versi. Akhirnya aku percayakan karakter kepada penulis naskah dan sutradara yang ingin mengemas cerita keluarga Borgia dari sudut yang berbeda dengan indah, layaknya cerita-cerita Shakespeare. Hasilnya, memang sangat mengagumkan, Neil Jordan memang hebat dalam pengemasannya!” ujar Holliday Grianger dengan antusias akan keterlibatannya dalam serial ini.
Serial The Borgias merupakan produksi bersama rumah produksi negara Kanada, Irlandia dan Hungaria. Dalam penggarapannya, Neil Jordan yang sempat masuk dalam daftar nominator Emmy Award juga berperan sebagai eksekutif produser, penulis dan sutradara. Masuk dalam jajaran peran adalah dua aktor asal Inggris David Oakes (Who Shall I Play With Now? Truth Or Dare, The Pillars Of The Earth) sebagai Juan Borgia dan sosok belia nan berbakat, Aidan Alexander yang berperan sebagai si bungsu Gioffre Borgia.
Tak ketinggalan berbagai nama terpercaya dalam dunia perfilman juga turut mendukung produksi serial sejarah ini yaitu Jack Rapke (Cast Away, Matchstick Men, Beowulf), Darryl Frank (Las Vegas, The Contender, Falling Skies), John Weber (The Tudors, Camelot, The World Without End), Sheila Hockin (Queer as Folks, Canada’s Next Top Model, The Tudors) dan James Flynn (The Tudors, Reign of Fire, King Arthur).
"Merupakan suatu kebanggaan mendapatkan peran untuk membuat serial The Borgias lebih berwarna. Selain ditangani oleh para ahli di bidang perfilman, bertemu banyak orang hebat dari berbagai negara, juga aku jadi banyak belajar tentang sejarah. Jeremy Irons sungguh sangat cemerlang, ia menjadi mentorku dan kami banyak berdiskusi sehingga aku bisa mengeksplorasi peranku lebih maksimal agar cerita adaptasi sejarah ini lebih hidup," imbuh François Arnaud aktor asal Kanada yang menguasai tiga bahasa dengan fasih.