Powered by Blogger.

Popular Posts Today

Konversi BBM ke BBG, Jokowi Jawab Kegagalan Masa Lalu

Written By Unknown on Saturday, September 7, 2013 | 2:56 PM






JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintahan DKI Jakarta era Joko Widodo dan Basuki Tjahaja Pur nama terbilang mengejutkan. Beberapa program kebijakan yang mandek di pemerintahan sebelumnya, tampak berjalan dengan baik.

Hal itu membuat nuansa di DKI Jakarta perlahan mulai berubah. Pengamat Perkotaan Yayat Supriatna mengatakan, salah satu contoh program kebijakan yang sudah ada dari pemerintahan sebelumnya, namun baru dilaksanakan secara baik di pemerintahan Jokowi-Ahok adalah kerja sama antara Pemprov DKI dengan Kementerian ESDM soal konversi bahan bakar minyak(BBM) ke bahan bakar gas (BBG).

"Kerja sama dua institusi ini langkah komunikasi yang baik antara dua pemimpin. Mengingat ini harusnya sudah terjalin dulu, tapi masa pemerintahan sebelumnya sulit terlaksana," ujar Yayat saat dihubungi wartawan, Jumat (6/9/2013) lalu.

Yayat melanjutkan, ketersediaan bahan bakar gas merupakan solusi utama permasalahan Transjakarta, yakni keterbatasan bahan bakar. Apalagi dengan penyediaan Mobile Refueling Unit (MRU) di setiap pul. Armada Transjakarta tak perlu mengantre lama mengisi BBG di SPBG yang ada kini.

Selain itu, kebijakan  Menteri ESDM Jero Wacik menyediakan gas dan MRU juga selaras dengan rencana Jokowi-Ahok melaksanakan revitalisasi angkutan umum. Revitalisasi itu yakni Kopaja dan Metromini usang bakal direvitalisasi dengan baru dan seluruhnya menggunakan bahan bakar gas.

"Ciptakan satu juta kendaraan mengunakan gas. Jika ini berhasil, maka pasti dapat menekan subsidi bahan bakar minyak dan konsep green transportation akan dimulai di Jakarta," lanjut Yayat.

Yang harus menjadi perhatian kedua institusi ini adalah bagaimana menyediakan bahan bakar gas di luar kota, minimal di kota sekitar DKI Jakarta. Hal itu akan memudahkan mobilitas pengguna ke ndaraan yang menggunakan BBG ke luar Jakarta.

Seperti diberitakan, Pemprov DKI dan Kementerian ESDM baru saja menandatangani nota kesepaha man konversi BBM ke BBG. Kementerian ESDM akan menyediakan MRU di pul-pul angkutan DKI.

Tak hanya angkutan kota, MRU juga disediakan di pul taksi. Hal itu dianggap tepat lantaran akhir 2013 ini, Pemprov DKI hendak mendatangkan ribuan bus sedang dan Transjakarta ber-BBG.

Perlu diketahui, program konversi BBM ke BBG a dalah upaya mengurangi subsidi pemerintah terh adap BBM sekaligus komitmen menciptakan lingk ungan yang bersih dan nyaman bagi masyarakat.

Hingga kini, penguatan infrastruktur terus dilaku kan, yakni dengan dibangunnya 10 SPBG, 4 MRU dan pengembangan jaringan pipa gas Jabodetab ek sepanjang 22,2 kilometer yang didanai APBN.




Editor : Erlangga Djumena


















2:56 PM | 0 komentar | Read More

Perajin Tempe dan Tahu di DKI Mogok Produksi

Written By Unknown on Friday, September 6, 2013 | 2:56 PM





JAKARTA, KOMPAS.com — Selama beberapa hari ke depan, tempe dan tahu bakal langka di pasaran. Pasalnya, para perajin tempe dan tahu di Jakarta akan melakukan mogok produksi selama tiga hari.

Langkah tersebut diambil sebagai bentuk protes menyikapi kenaikan harga kedelai yang kian menggila. "Harga kedelai sudah mahal sekali. Selama ini keuntungan hanya untuk makan," ujar Cahyono (61), perajin tempe di Kampung Rengas, Jalan Tipar, Cakung, Jakarta Utara, kepada Kompas.com, Jumat (6/9/2013).

Cahyono menjelaskan, harga kedelai mencapai Rp 990.000 per kuintal. Padahal, harga sebelumnya Rp 700.000 per kuintal. Ia dan rekan-rekan lainnya berharap pemerintah segera mengambil langkah cepat untuk mengembalikan harga kedelai ke harga semula.

Aksi mogok produksi, kata Cahyono, telah disampaikan pengurus Gabungan Koperasi Produsen Tempe Tahu Indonesia (Gakoptindo) dalam rapat koordinasi pada Sabtu (31/8/2013) di Gedung Bulog II Jakarta, yang disosialisasikan kepada Kopti dan para anggota perajin tempe dan tahu di DKI Jakarta.

Aksi mogok produksi, kata Cahyono, akan dilakukan bergantian. Perajin tempe akan memulai aksi mogok pada Jumat (6/9/2013) ini sampai Minggu (8/9/2013). Adapun aksi mogok produksi tahu akan dimulai dari Minggu (8/9/2013) sampai Selasa (10/9/2013).  

Para perajin tempe akan mulai berproduksi lagi pada Senin (9/9/2013), sedangkan perajin tahu pada Rabu (11/9/2013), untuk dijual pada Kamis (12/9/2013).

Cahyono mengungkapkan, tak ada pilihan lagi selain mogok produksi sebagai bentuk perjuangan mengembalikan harga kedelai."Mogok begini rugi sih. Tidak ada uang buat makan, paling ya ngutang. Cuman supaya harga kedelai dan solidaritas se-Indonesia aja," ungkap Cahyono.




Editor : Eko Hendrawan Sofyan
















2:56 PM | 0 komentar | Read More

Kejutan, Bona/Fran Kalahkan Ko Sung-hyun/Lee Yong-dae





TAIPEI, KOMPAS.com — Ganda putra Indonesia, Bona Septano/Fran Kurniawan, memberikan kejutan manis untuk Indonesia dengan mengalahkan unggulan pertama asal Korea, Ko Sung-hyun/Lee Yong-dae, pada babak perempat final Chinese Taipei Open Grand Prix Gold (Taiwan GPG) 2013. Bona/Fran menang dua game langsung 21-18, 21-16, dalam 41 menit, Jumat (6/9/2013).

Game pertama berlangsung ketat dan Bona/Fran sempat tertinggal 11-15. Namun, mereka berhasil meminimalisasi kesalahan dan membuahkan delapan angka beruntun. Berbalik unggul, ganda Indonesia ini langsung menutup game dengan 21-18.

Masih dengan smes-smes keras, Ko/Lee mencoba mempercepat tempo permainan pada game kedua. Tetapi, pertahanan Bona/Fran sulit ditembus. Dengan pukulan net tipis, ganda Indonesia pun memenangi game kedua dengan 21-16, sekaligus memastikan diri lolos ke semifinal.

Hasil ini merupakan pencapaian yang sangat baik untuk Bona/Fran, yang baru dipasangkan seusai BWF World Championships (Kejuaraan Dunia) 2013, Agustus lalu.

Pada babak semifinal, Bona/Fran akan menghadapi pemenang laga antara ganda tuan rumah, Sheng Mu Lee/Chia Hsin Tsai, dan ganda Malaysia, Mohammad Zakry Abdul Latif/Mohammad Fairuzizuan Mohd Tazari, yang berlangsung siang ini.




Editor : Pipit Puspita Rini















2:30 PM | 0 komentar | Read More

BI Yakin Nilai Tukar Rupiah Membaik

Written By Unknown on Thursday, September 5, 2013 | 2:55 PM






JAKARTA, KOMPAS.com - Nilai tukar rupiah sudah menguat beberapa hari belakangan. Data per hari ini, nilai tukar berada di posisi Rp 9.929. Bank Indonesia (BI) yakin, rupiah terus akan menguat seiring dengan perbaikan ekonomi Amerika Serikat (AS).

"Meski ketidakpastian global masih tinggi, namun diperkirakan tekanan pada nilai tukar akan berkurang seiring dengan perbaikan ekonomi AS," jelas Direktur Departemen Komunikasi, Peter Jacobs, Jumat, (28/6/2013).

BI berharap, tingkat ekspor akan meningkat seiring perbaikan di negeri Paman Sam. Namun, untuk sementara ini, memang tekanan terhadap rupiah masih ada.

Oleh sebab itu, BI akan mementingkan langkah-langkah untuk menjaga stabilitas nilai tukar, moneter, dan makro ekonomi nasional. Namun, BI tidak akan menetapkan angka nilai tukar rupiah untuk bertahan di level nominal tertentu.

BI pun akan mengorbankan cadangan devisa untuk menjaga posisi nilai tukar. Peter bilang, BI tak akan menetapkan angka psikologis cadangan devisa sebesar US$ 100 miliar. Namun ia mengaku tak tahu berapa posisi cadev akhir bulan ini. Pada Mei kemarin, cadev Indonesia sudah menurun ke posisi US$ 105,149 miliar dari sebelumnya US$ 107,269 miliar di bulan April.

Menurut BI, posisi cadev saat ini masih cukup untuk mendukung stabilitas nilai tukar rupiah. "Karena jauh di atas kebutuhan standar internasional," sebut Peter.

Kemudian, bank sentral ini melihat adanya total outflow yang terjadi sebagai uang panas. Ini pun menurutnya lazim, melihat situasi perekonomian yang tidak pasti. Peter menyatakan posisi outflow sekarang cenderung menurun dan membuat nilai tukar Rupiah relatif stabil.

Untuk itu, BI juga berusaha untuk mengantisipasi kebutuhan likuiditas di pasar. Terlebih, adanya peningkatan kebutuhan valas untuk pembayaran utang luar negeri dan repatriasi keuntungan korporasi. Peningkatan ini umum terjadi di periode akhir bulan dan akhir semester.(Annisa Aninditya Wibawa)




Editor : Bambang Priyo Jatmiko













2:55 PM | 0 komentar | Read More

INES: Elektabilitas Prabowo Jauh di Atas Jokowi






JAKARTA, KOMPAS.com
- Elektabilitas Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto sebagai calon presiden di pemilu 2014 disebut di atas Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo alias Jokowi. Ini merupakan hasil survei yang dilakukan Indonesia Network Election Survey (INES).


Menurut INES, jika pemilu dilakukan saat survei digelar pada 16 Agustus-30 Agustus, elektabilitas Prabowo mencapai 34,6 persen. Ada pun Jokowi hanya di angka 21,4 persen. Hasil survei itu dipaparkan Direktur Executive INES Irwan Suhanto dalam jumpa pers di Jakarta, Kamis (5/9/2013).


INES mengaku mengambil sampel sebanyak 8.280 orang di 33 Provinsi. Penarikan sampel menggunakan stratified random sampling atas dasar provinsi, proporsi desa/kota, penghasilan dan jenis kelamin. Margin of error hasil survei itu disebut hanya 1,1 persen.




Dalam surveinya, INES mengaku menyodorkan 27 tokoh kepada responden. Berikut elektabilitas mereka berdasarkan hasil survei INES :


1. Prabowo Subianto 34,6 persen


2. Jokowi 21,4 persen


3. Megawati Soekarnoputri 9,2 persen


4. Hatta Rajasa 7,6 persen


5. Aburizal Bakrie 7,2 persen


6. Wiranto 5,1 persen


7. Dahlan Iskan 3,1 persen


8. Jusuf Kalla 2,5 persen


9. Ani Yudhoyono 1,9 persen


10. Pramono Edhie Wibowo 1,8 persen


11. Puan Maharani 1,1 persen


12. Basuki Tjahjah Purnama 1,1 persen


13. Sultan Hamengkubuwono X 1,1 persen


14. Mahfud MD 0,5 persen


15. Din Syamsuddin 0,4 persen


16. Jumhur Hidayat 0,3 persen


17. Priyo Budi Santoso 0,2 persen


18. Surya Paloh 0,2 persen


19. Sri Mulyani 0,2 persen


20. Sutiyoso 0,1 persen


21. Soekarwo 0,1 persen


22. Hidayat Nur Wahid 0,1 persen


23. Joko Suyanto 0,1 persen


24. Marzuki Alie 0,1 persen


Sisanya disebut tidak ada pemilih. Mereka, yakni Gita Wirjawan, Endriarto Sutarto, dan Chaerul Tanjung.





Editor : Caroline Damanik







Ikuti perkembangan berita ini dalam topik:











2:44 PM | 0 komentar | Read More

Suhu Terlalu Dingin Penyebab Jatuhnya Crutchlow dan Marquez di Silverstone





SILVERSTONE, KOMPAS.com - Salah satu petinggi Bridgestone, Masao Azuma, menyebut lintasan Sirkuit Silverstone yang masih dingin pada sesi pemanasan GP Inggris, Minggu (1/9/2013), sebagai penyebab terjadinya kecelakaan yang dialami Marc Marquez dan Cal Crutchlow.

Marquez mengalami dislokasi bahu kiri setelah terjatuh saat memasuki tikungan Vale, hanya beberapa saat setelah Crutchlow mendapat kecelakaan di tempat yang sama. Honda RC213V Marquez melayang ke arah Crutchlow dan para marshall yang ada di sekitar motor sang pebalap Inggris. Untungnya, tidak ada korban dalam insiden ini.

"Suhu udara yang lebih dingin selalu memunculkan tantangan yang berbeda. Bridgestone sudah melakukan usaha dalam beberapa musim terakhir untuk meningkatkan performa ban dan mengurangi risiko pada suhu yang lebih dingin," kata Azuma yang merupakan kepala departemen di bagian pengembangan ban.

"Pada Jumat (30/9/2013), MotoGP adalah satu-satunya kelas yang tidak mengalami kecelakaan pada sesi pagi. Lalu pada Minggu pagi, tiga dari lima kecelakaan terjadi di tikungan Vale, di mana terdapat turunan kecil yang dapat membuat ban depan motor tidak stabil, di daerah yang butuh pengereman ekstrim."

"Zona ini selalu jadi tantangan bagi para pebalap, dan suhu yang dingin memperburuk situasi tersebut," lanjut Azuma.

"Seperti biasanya, kami akan mengevaluasi masukan para pebalap dan data telemetri ban, untuk melihat apakah perlu ada perubahan. Tetapi, dengan sistem pengereman di Silverstone, jika kamu memakai ban dengan compund terlalu lunak, masalah kestabilan pengereman akan muncul."




Editor : Pipit Puspita Rini

















2:29 PM | 0 komentar | Read More

Basuki Jajaki Penggunaan Lahan Lokasari untuk Rusun

Written By Unknown on Wednesday, September 4, 2013 | 2:56 PM






JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan, Pemerintah Provinsi DKI akan mengkaji pengembalian fungsi Taman Hiburan Rakyat (THR) Lokasari di Tamansari, Jakarta Barat. Selain akan mengalihkan pengelolaannya kepada BUMD, lahan yang tidak terpakai di Lokasari akan digunakan untuk membangun rumah susun.


"Bisa juga kami bangun pakai Dinas Perumahan DKI untuk dibangun rusun dengan pasar terpadu di bawahnya," kata Basuki di Balaikota Jakarta, Rabu (4/9/2013).


Menurut Basuki, saat ini Biro Hukum Pemprov DKI, Badan Penanaman Modal dan Promosi DKI, dan pemilik lahan di kawasan tersebut tengah mengkaji permasalahan Lokasari. Selain akan menggabungkan pengelolaannya dengan BUMD sejenis, Pemprov DKI juga sedang mengkaji untuk segera mengambil alih seluruh aset pemerintah di kawasan itu. Dipertimbangkan pula untuk bernegosiasi dengan beberapa perusahaan swasta maupun perorangan yang menguasai aset di tempat tersebut.


Pemprov DKI memiliki lahan seluas 24.251 meter persegi (44,5 persen) di Lokasari. Adapun PT Gemini Sinar Perkasa menguasai 5.219 meter persegi (9,6 persen), PT Gemini Sinar Pratama memiliki 9.925 meter persegi (18,25 persen). Lahan kosong yang rencananya akan dibangun rusun oleh DKI dikuasai oleh PT Tenang Djaya, yang memiliki luas 15.000 meter persegi (27,65 persen).


Pengalihan kepada BUMD DKI itu juga dilakukan karena pendapatan asli daerah (PAD) yang diberikan pengelola Lokasari kepada DKI tergolong keci, bahkan yang paling kecil dari aset-aset lain milik Pemprov DKI.


Dengan berbagai bisnis pusat hiburan malam, griya pijat, dan lainnya, THR Lokasari diharapkan memberikan pendapatan daerah sebesar Rp 700 juta hingga RP 1 miliar per tahun. Berdasarkan data dari BPMP DKI Jakarta, THR Lokasari hanya menyumbang PAD sebesar Rp 448 juta pada 2012, sedikit meningkat dibandingkan 2011 yang hanya Rp 381 juta, dan 2010 yang hanya 340 juta. Penerimaan ini merupakan jumlah yang paling kecil jika dibandingkan BUMD lain yang PAD-nya mencapai miliaran rupiah.





Editor : Laksono Hari Wiwoho


















2:56 PM | 0 komentar | Read More

Federer: Saya Menghancurkan Diri Sendiri

Written By Unknown on Tuesday, September 3, 2013 | 2:29 PM





NEW YORK, KOMPAS.com - Roger Federer menyalahkan dirinya sendiri atas kekalahannya dari Tommy Robredo pada babak keempat US Open (AS Terbuka), Senin (2/9/2013) malam waktu setempat atau Selasa pagi WIB. Federer kalah 6-7(3), 3-6, 4-6.

Hasil ini memastikan Federer akan menutup musim ini tanpa sekali pun lolos ke partai final dari empat turnamen Grand Slam, sejak terakhir terjadi pada 2002.

Secara keseluruhan, petenis Swiss tersebut bermain buruk saat menghadapi Robredo. Dia membuat 43 unforced error, jauh lebih banyak dari sang lawan yang hanya melakukan 26 kali. Dia juga beberapa kali gagal memanfaatkan kesempatan untuk meraih poin.

"Saya merasa seperti mengalahkan diri sendiri, tanpa bermaksud mengecilkan Robredo. Dia jelas banyak mendapat poin. Ini semua tergantung saya untuk membuat perbedaan, tapi saya gagal. Saya seperti menghancurkan diri sendiri, dan sangat mengecewakan, terutama di lapangan cepat. Sharusnya servis sangat membantu, tapi saya tidak bisa melakukannya. Ini adalah permainan yang membuat frustrasi," tutur Federer.

Kekalahan ini adalah yang pertama didapat Federer dari Robredo dalam sejarah 11 kali pertemuan mereka. Hasil ini juga mengakhiri harapan banyak orang untuk melihat laga perempat final antara Federer dan Rafael Nadal.

Federer adalah pemegang lima gelar US Open yang didapat secara berurutan, dari 2004 hingga 2008. Pada 2009 dia kalah dari Juan Martin del Potro di final. Itulah kali terakhir dia menginjakkan kaki di final turnamen ini. Kekalahan di babak keempat, tahun ini, adalah yang terburuk sejak hasil yang sama pada 2003.

"Sudah pasti saya harus kembali berlatih dan datang lagi dengan lebih kuat, melupakan kekalahan ini secepat mungkin, karena saya tidak ingin bermain seperti ini lagi. Saya ingin bermain lebih baik. Saya tahu saya bisa. Saya sudah menunjukkannya dalam beberapa minggu terakhir. Hari ini cukup membuat frustrasi," sesal petenis 32 tahun tersebut.

Federer kini harus berjuang keras jika ingin ambil bagian di ATP World Tour Finals di London, Inggris, yang hanya meloloskan delapan petenis putra dengan poin terbanyak dalam satu musim. Kini dia berada di peringkat tujuh Race to London.

Menurut jadwal yang sudah disusun, Federer tidak berencana turun bermain hingga Shanghai Masters, awal Oktober nanti, yang akan dilanjutkan dengan Swiss Indoor dan Paris Masters. "Saya tidak berpikir untuk mengubah jadwal saya. Saya yakin jika bermain baik, saya akan mendapat hasil yang bagus," akunya.




Editor : Pipit Puspita Rini















2:29 PM | 0 komentar | Read More

BI Yakin Nilai Tukar Rupiah Membaik

Written By Unknown on Monday, September 2, 2013 | 2:55 PM






JAKARTA, KOMPAS.com - Nilai tukar rupiah sudah menguat beberapa hari belakangan. Data per hari ini, nilai tukar berada di posisi Rp 9.929. Bank Indonesia (BI) yakin, rupiah terus akan menguat seiring dengan perbaikan ekonomi Amerika Serikat (AS).

"Meski ketidakpastian global masih tinggi, namun diperkirakan tekanan pada nilai tukar akan berkurang seiring dengan perbaikan ekonomi AS," jelas Direktur Departemen Komunikasi, Peter Jacobs, Jumat, (28/6/2013).

BI berharap, tingkat ekspor akan meningkat seiring perbaikan di negeri Paman Sam. Namun, untuk sementara ini, memang tekanan terhadap rupiah masih ada.

Oleh sebab itu, BI akan mementingkan langkah-langkah untuk menjaga stabilitas nilai tukar, moneter, dan makro ekonomi nasional. Namun, BI tidak akan menetapkan angka nilai tukar rupiah untuk bertahan di level nominal tertentu.

BI pun akan mengorbankan cadangan devisa untuk menjaga posisi nilai tukar. Peter bilang, BI tak akan menetapkan angka psikologis cadangan devisa sebesar US$ 100 miliar. Namun ia mengaku tak tahu berapa posisi cadev akhir bulan ini. Pada Mei kemarin, cadev Indonesia sudah menurun ke posisi US$ 105,149 miliar dari sebelumnya US$ 107,269 miliar di bulan April.

Menurut BI, posisi cadev saat ini masih cukup untuk mendukung stabilitas nilai tukar rupiah. "Karena jauh di atas kebutuhan standar internasional," sebut Peter.

Kemudian, bank sentral ini melihat adanya total outflow yang terjadi sebagai uang panas. Ini pun menurutnya lazim, melihat situasi perekonomian yang tidak pasti. Peter menyatakan posisi outflow sekarang cenderung menurun dan membuat nilai tukar Rupiah relatif stabil.

Untuk itu, BI juga berusaha untuk mengantisipasi kebutuhan likuiditas di pasar. Terlebih, adanya peningkatan kebutuhan valas untuk pembayaran utang luar negeri dan repatriasi keuntungan korporasi. Peningkatan ini umum terjadi di periode akhir bulan dan akhir semester.(Annisa Aninditya Wibawa)




Editor : Bambang Priyo Jatmiko













2:55 PM | 0 komentar | Read More

Penelitian: Perencanaan Pembangunan Daerah Buruk





JAKARTA, KOMPAS.com - Penelitian terhadap Indeks Tata Kelola Pemerintahan atau Indonesia Governance Index (IGI) menemukan, kualitas perencanaan pembangunan daerah di seluruh Indonesia masih buruk. Hanya dua dari 33 provinsi yang Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah (LKPj) sesuai dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)-nya.

"Kami menemukan, kualitas perencanaan pembangunan masih buruk. Kalau dilihat dari kesesuaian RPJMD dengan LKPj, dari 33 provinsi, rata-rata nilainya hanya 3,55 dari nilai maksimal 10," ungkap Senior Adviser Kemitraan Abdul Malik Gismar dalam pemaparan hasil IGI, Senin (2/9/2013), di Hotel JW Marriott, Jakarta Selatan.

Ia mengungkapkan, dari hasil penelitian yang dilakukan pihaknya, hanya Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dan DKI Jakarta yang memiliki kesesuaian antara RPJMD dengan LKPj.

Gismar memaparkan, dari beberapa daerah bahkan tidak mencantumkan target tahunan yang ingin dicapainya dalam RPJMD. Selain itu, katanya, berdasarkan penelitian 2011 lalu, banyak daerah yang terlambat mengesahkan anggaran penerimaan dan belanja daerah (APBD).

"Beberapa provinsi baru mengesahkan APBD 2011 pada rentang waktu Januari hingga April 2011. Daerah tersebut adalah Bengkulu, DKI Jakarta, Papua Barat, dan Aceh," kata Gismar.

Dia mengatakan, keterlambatan pengesahan APBD menyebabkan keterlambatan pelaksanaan program kerja. Dengan demikian, ujarnya, pelayanan publik pun terhampat.

"Akibat yang lebih fatal misalnya penyebaran penyakit atau gizi ibu dan anak kurang," katanya.

Ia menilai, dari hasil peneilitian IGI, kinerja DPRD cenderung rendah. Menurutnya, hal itu mempengauhi kinerja pemerintahan secara keseluruhan.

"Meskipun DPRD memiliki dana operasional yang besar, performa DPRD lemah. Ini menimbulkan pertanyaan soal efisiensi dan efektivitas DPRD provinsi," ujar Gismar.

Kemitraan meluncurkan evaluasi kinerja pemerintahan daerah melalui Indeks Tata Kelola Pemerintahan atau Indonesia Governance Index. Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi, memerintahkan kepada seluruh kepala daerah untuk menggunakan penilaian tersebut sebagai evaluasi dan perbaikan kinerja pemerintahan.

"Jangan jadikan ini beban, tapi jadikan masukan untuk memperbaiki kinerja," katanya.




Editor : Inggried Dwi Wedhaswary
















2:44 PM | 0 komentar | Read More

Luluk Hadiyanto Kini Bergelar Sarjana





DEPOK, KOMPAS.com — Mantan pebulu tangkis nasional, Luluk Hadiyanto, akhirnya resmi mendapat gelar sarjana setelah menjalani proses wisuda di Balairung Kampus Universitas Indonesia, Depok, Sabtu (31/8/2013).

Luluk pernah jadi kekuatan utama Indonesia di sektor ganda putra, saat berpasangan dengan Alvent Yulianto. Mereka bahkan pernah menjadi pasangan nomor satu dunia pada 2004.

Selama ini, Luluk menuntut ilmu di Jurusan Ilmu Administrasi Negara, Departemen Ilmu Administrasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Indonesia. Luluk lulus dengan IPK 3,30 dan skripsi berjudul "Analisis Pengadaan Pegawai Negeri Sipil Fungsional Olahragawan dan Pelatih Berprestasi pada Kementerian Pemuda dan Olahraga Sebelum Kebijakan Moratorium".

"Terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu pendidikan saya. Terima kasih kepada instansi Kemenpora yang telah memberikan kesempatan melanjutkan pendidikan. Terima kasih juga www.beasiswaunggulan.com yang memberikan beasiswa dengan segala persyaratannya yang ketat," ucap Luluk yang disampaikan kepada Kompas.com melalui surat elektronik.




Editor : Pipit Puspita Rini















2:30 PM | 0 komentar | Read More

Usulan Perubahan Nama Jalan Tergantung Presiden

Written By Unknown on Sunday, September 1, 2013 | 2:56 PM





JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mengatakan, usulan perubahan nama jalan bisa ditolak oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Ia bersama tim Panitia 17 hanya mengusulkan perubahan nama jalan itu, tetapi keputusan ada di tangan Presiden.


"Bisa saja ditolak. Tapi, belum mengerti, menerima aturannya saja belum," kata Jokowi di Monumen Nasional, Minggu (1/9/2013).


Usulan perubahan nama jalan tersebut disampaikan oleh Panitia 17, yang diketuai oleh Ketua Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu Jimly Asshidiqie, dan anggota yang terdiri dari Ketua MPR RI Sidarto Danusubroto hingga mantan anggota DPR RI, Permadi.


Jokowi menyebutkan, perannya sebagai Gubernur hanya menerima usulan tersebut untuk kemudian diteruskan kepada Presiden Yudhoyono. Keputusan terakhir tetap berada di Presiden dan terbentuk dalam Keputusan Presiden (Keppres). "Kami mengolahnya di Pemprov, kemudian kita teruskan kepada presiden," kata Jokowi.


Usulan perubahan nama jalan tersebut mencakup Jalan Merdeka Utara, yang diusulkan menjadi Jalan Soekarno. Adapun Jalan Merdeka Selatan diusulkan menjadi Jalan Hatta, Jalan Merdeka Timur menjadi Jalan Soeharto, dan Jalan Merdeka Barat menjadi Jalan Ali Sadikin.


Jokowi mengatakan, yang telah disepakati panitia untuk diajukan kepada Presiden baru dua jalan, yakni Jalan Merdeka Utara menjadi Jalan Soekarno dan Jalan Merdeka Selatan menjadi Jalan Hatta. Dua nama jalan sisanya masih kontroversial bagi beberapa pihak. Ia berharap agar nama jalan baru, yang merupakan upaya rekonsiliasi sejarah tersebut, bisa disetujui pada September 2013.





Editor : Laksono Hari Wiwoho
















2:56 PM | 0 komentar | Read More

BI Yakin Nilai Tukar Rupiah Membaik






JAKARTA, KOMPAS.com - Nilai tukar rupiah sudah menguat beberapa hari belakangan. Data per hari ini, nilai tukar berada di posisi Rp 9.929. Bank Indonesia (BI) yakin, rupiah terus akan menguat seiring dengan perbaikan ekonomi Amerika Serikat (AS).

"Meski ketidakpastian global masih tinggi, namun diperkirakan tekanan pada nilai tukar akan berkurang seiring dengan perbaikan ekonomi AS," jelas Direktur Departemen Komunikasi, Peter Jacobs, Jumat, (28/6/2013).

BI berharap, tingkat ekspor akan meningkat seiring perbaikan di negeri Paman Sam. Namun, untuk sementara ini, memang tekanan terhadap rupiah masih ada.

Oleh sebab itu, BI akan mementingkan langkah-langkah untuk menjaga stabilitas nilai tukar, moneter, dan makro ekonomi nasional. Namun, BI tidak akan menetapkan angka nilai tukar rupiah untuk bertahan di level nominal tertentu.

BI pun akan mengorbankan cadangan devisa untuk menjaga posisi nilai tukar. Peter bilang, BI tak akan menetapkan angka psikologis cadangan devisa sebesar US$ 100 miliar. Namun ia mengaku tak tahu berapa posisi cadev akhir bulan ini. Pada Mei kemarin, cadev Indonesia sudah menurun ke posisi US$ 105,149 miliar dari sebelumnya US$ 107,269 miliar di bulan April.

Menurut BI, posisi cadev saat ini masih cukup untuk mendukung stabilitas nilai tukar rupiah. "Karena jauh di atas kebutuhan standar internasional," sebut Peter.

Kemudian, bank sentral ini melihat adanya total outflow yang terjadi sebagai uang panas. Ini pun menurutnya lazim, melihat situasi perekonomian yang tidak pasti. Peter menyatakan posisi outflow sekarang cenderung menurun dan membuat nilai tukar Rupiah relatif stabil.

Untuk itu, BI juga berusaha untuk mengantisipasi kebutuhan likuiditas di pasar. Terlebih, adanya peningkatan kebutuhan valas untuk pembayaran utang luar negeri dan repatriasi keuntungan korporasi. Peningkatan ini umum terjadi di periode akhir bulan dan akhir semester.(Annisa Aninditya Wibawa)




Editor : Bambang Priyo Jatmiko













2:55 PM | 0 komentar | Read More
techieblogger.com Techie Blogger Techie Blogger